Korea Selatan: Pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB
Korea Selatan mengecam peluncuran itu sebagai "pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB". Program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi Pyongyang mengatakan pengembangan senjatanya diperlukan untuk melawan "kebijakan permusuhan" oleh Washington dan sekutunya.
Kepala staf gabungan mengatakan rudal itu terbang sekitar 900 km sebelum jatuh ke laut. Menyusul peluncuran hari Sabtu, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan dan setuju untuk meningkatkan kerja sama keamanan dengan AS dan Jepang. Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa komitmen AS untuk pertahanan Jepang dan Korea Selatan "tetap kuat".
"Meskipun kami telah menilai bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel AS, atau wilayah, atau sekutu kami, kami akan terus memantau situasinya," kata pernyataan itu.
Latihan nuklir sekutu, yang disebut Latihan Tabletop Komite Strategi Pencegahan, dijadwalkan pada hari Rabu di Pentagon dan akan melibatkan pembuat kebijakan pertahanan senior dari kedua belah pihak, kata Kementerian Pertahanan Seoul.
Kedua negara juga merencanakan serangkaian latihan lapangan yang diperluas, termasuk latihan tembakan langsung, dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata alih-alih perjanjian damai penuh, membuat kedua pihak secara teknis masih berperang.
Korsel-Jepang-AS Gelar Latihan Militer Mendadak
Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat menggelar latihan militer mendadak pada Ahad 19 Februari 2023 sebagai buntut peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara. Dilansir FNN, jet tempur Angkatan Udara Bela Diri Jepang dan pesawat pengebom Angkatan Udara AS dijadwalkan untuk ambil bagian dalam latihan itu. Namun, semuanya bergantung pada kondisi cuaca, dan latihan bisa berlangsung paling cepat Ahad petang ini.
Dalam kesempatan terpisah, militer Korea Selatan seperti dilansir Reuters, juga mengumumkan latihan gabungan dengan Amerika Serikat yang melibatkan pesawat pembom strategis pada hari ini. Latihan ini juga sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Hwasong-15.