Sebelumnya, Korea Utara menembakkan rudal dalam jumlah yang sangat banyak tahun lalu, termasuk ICBM yang mampu menyerang di mana saja di Amerika Serikat, sambil melanjutkan persiapan untuk uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Selain itu, Pyongyang juga membentuk unit militer yang bertugas mengoperasikan ICBM baru, sejalan dengan restrukturisasi militernya baru-baru ini, menurut rekaman video media pemerintah dari parade 9 Februari. Parade itu menampilkan lebih banyak ICBM daripada sebelumnya, termasuk kemungkinan senjata berbahan bakar padat baru, yang dapat membantu Korut mengerahkan misilnya lebih cepat jika terjadi perang.
Uji ICBM pada Sabtu, uji coba rudal pertama Korea Utara selama 2023, menunjukkan Kim Jong Un menggunakan latihan negara jiran sebagai kesempatan untuk memperluas kemampuan nuklir negaranya. Seorang ahli mengatakan Korea Utara mungkin berusaha mengadakan latihan operasional reguler yang melibatkan ICBM-nya.
Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara mengatakan peluncuran ICBM Hwasong-15 dilakukan “tiba-tiba” tanpa pemberitahuan sebelumnya atas perintah langsung Kim.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan Editor: Mengenal Rudal Balistik Antarbenua yang Diuji Coba Korea Utara untuk Peringatkan AS dan Korea Selatan