TEMPO.CO, Jakarta - Tunisia mengusir ketua Konfederasi Serikat Buruh Eropa (ETUC) pada Sabtu setelah dia ikut serta dalam protes anti-pemerintah.
Aksi unjuk rasa ini menurut Reuters pada Ahad 19 Februari 2023, diselenggarakan oleh Serikat Buruh Umum Tunisia (UGTT), salah satu kekuatan politik terkemuka Tunisia.
Presiden Tunisia Kais Saied menyatakan Esther Lynch dari ETUC "persona non grata" dan mengatakan warga negara Irlandia itu harus meninggalkan Tunisia dalam waktu 24 jam.
“Partisipasi Lynch dalam protes dan pernyataan yang dia buat adalah gangguan terang-terangan dalam urusan Tunisia,"kata pemerintah.
UGTT mengatakan pengusiran itu "mengejutkan" dan membuka konfrontasi dengan serikat pekerja di seluruh dunia. "Kami mengutuk keputusan yang mengejutkan ini tidak hanya mengandung konfrontasi terhadap UGTT, tetapi juga dengan gerakan serikat pekerja internasional", kata Sami Tahri, pejabat senior di UGTT, kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa Lynch dilecehkan dan bahkan dilarang meninggalkan hotelnya untuk makan malam.
Ribuan anggota UGTT turun ke jalan di delapan kota Tunisia pada Sabtu untuk memprotes kebijakan Saied. Mereka menuduhnya berusaha mengekang kebebasan dasar, termasuk hak berserikat.
Dalam salah satu protes, Lynch menyerukan pembebasan segera pejabat serikat yang ditahan.
Protes massa pada Sabtu menandai eskalasi serikat pekerja melawan Saied dan menyusul kritiknya terhadap penangkapan baru-baru ini terhadap beberapa tokoh anti-pemerintah, termasuk politisi, jurnalis, dua hakim, dan seorang pejabat senior UGTT.
Penangkapan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan tindakan keras yang lebih luas terhadap perbedaan pendapa. Kantor Hak Asasi Manusia PBB pun menyerukan pembebasan mereka segera.
UGTT, yang memiliki lebih dari 1 juta anggota dan telah melumpuhkan Tunisia selama pemogokan, mengatakan pemerintah berusaha untuk menahan kebebasan berekspresi untuk mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi negara.
Saied, yang menutup parlemen pada 2021, merebut sebagian besar kekuasaan sebelum menulis konstitusi baru. Ia mengatakan pekan ini bahwa pihak berwenang tidak menargetkan kebebasan, tetapi berusaha meminta pertanggungjawaban semua orang secara setara.
Pilihan Editor: Tunisia Gelar Pemilu Parlemen, Minat Pemilih Sangat Rendah
REUTERS