Fokus Rusia terkini adalah pada kota kecil Bakhmut di Donetsk, satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, jantung industri Ukraina yang sebagian telah diduduki Rusia.
Dalam pertempuran yang dipimpin grup Wager yang diperkuat para narapidana rekrutan, Rusia telah berbulan-bulan menyerang dan mengepung Bakhmut. Sebagian besar populasi berjumlah 70.000 orang sebelum perang telah pergi, meninggalkan para tentara Ukraina yang bertahan.
“Mereka (Rusia) mengirim banyak pasukan. Saya rasa tidak akan berkelanjutan bagi mereka untuk menyerang dengan cara ini,” kata petugas media dari Brigade Serangan Udara ke-80 Ukraina, Taras Dzioba.
"Ada banyak tempat di mana mayat-mayat mereka bertumpuk. Ada sebuah parit di mana… mereka tidak mengevakuasi yang luka atau yang terbunuh.”
Dzioba berbicara kepada Reuters saat ia berdiri dekat sebuah deretan Howitzer di luar sebuah bunker pertahanan dekat medan pertempuran Bakhmut.
Perebutannya akan memberikan Rusia batu pijakan untuk maju ke dua kota Donetsk yang lebih besar ke arah barat, Kramatorsk dan Sloviansk. Tetapi Ukraina dan sekutu mengatakan menguasai Bakhmut merupakan kemenangan besar mengingat bulan-bulan yang telah diambil dan kerugian yang mereka katakan ditanggung Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan blogger militer pro-perang, kepala grup Wagner Yevgeny Prigozhin meramalkan Bakhmut akan jatuh pada April, bergantung pada berapa banyak prajurit yang Ukraina turunkan dalam perang dan betapa baiknya prajuritnya dipasok.
“Karena ada sejumlah besar masalah yang perlu dipecahkan. Tentu juga akan tergantung pada apakah kita terus berdarah,” tambahnya merujuk pada berakhirnya perekrutan narapidana," ia menambahkan, yang mengacu pada penghentian perekrutan tahanan.
REUTERS
Pilihan Berita: Berusia 80 Tahun, Presiden AS Joe Biden Sehat dan Layak untuk Mencalonkan Diri Lagi