Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Ogah Kerja Sama, WHO Tetap Usut Tuntas Asal-usul Virus Corona

Reporter

image-gnews
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akan terus mendorong hingga mendapatkan jawaban tentang awal pandemi virus Corona baru atau Covid-19. Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan memahami asal-usul virus Corona dan penyebarannya di manusia adalah penting untuk mencegah munculnya pandemi di masa yang akan datang.

Pernyataan Tedros muncul setelah adanya laporan yang bahwa penelitian tentang asal-usul Covid-19 telah dihentikan. Sebuah artikel di situs web Nature pada Selasa mengatakan WHO telah menghentikan penelitian setelah menghadapi kurangnya kerja sama dari China, tempat wabah dimulai pada akhir 2019.

“Kami perlu terus mendorong sampai mendapatkan jawabannya,” kata Tedros kepada wartawan, mengacu pada pencarian asal-usul virus. “Mengetahui bagaimana pandemi ini dimulai sangat, sangat penting dan sangat krusial,” katanya.

Dia mengatakan baru-baru ini mengirim surat kepada seorang pejabat tinggi di China. Dalam suratnya, WHO meminta kerja sama. "Kami membutuhkan kerja sama dan transparansi dalam informasi untuk mengetahui bagaimana ini dimulai," ujarnya.

Dua teori utama telah diperdebatkan tentang virus yang secara alami menyebar dari kelelawar ke hewan perantara dan ke manusia, atau virus itu berhasil lolos dari kecelakaan laboratorium. Laporan Nature menyatakan bahwa WHO telah diam-diam mengesampingkan tahap kedua dari penyelidikan ilmiah yang sangat dinantikan tentang asal-usul pandemi COVID-19.

Maria Van Kerkhove, pakar WHO yang memimpin respons COVID badan tersebut, mengatakan bahwa tidak ada fase kedua. WHO merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan secara bertahap, katanya dalam laporan tersebut. "Tetapi rencana itu telah berubah, politik di seluruh dunia ini benar-benar menghambat kemajuan dalam memahami asal-usul virus Corona."

Van Kerkhove menanggapi dengan murka saat ditanya tentang artikel tersebut. “WHO tidak berhenti mempelajari asal-usul COVID-19, kami belum dan tidak akan melakukannya,” katanya. “Tidak ada rencana yang diam-diam dan kami telah melakukannya, kami terus terbuka dan transparan.”

WHO melakukan penyelidikan tahap pertama dengan mengirimkan tim pakar internasional ke Wuhan, China, pada awal 2021 untuk membuat laporan, yang ditulis bersama rekan mereka di Cina. Tetapi penyelidikan itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses dari Cina. Sebabnya tidak cukup mengevaluasi teori kebocoran laboratorium, yang dianggap sangat tidak mungkin.

Retorika politik mencapai puncaknya atas teori itu, yang disukai oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump tetapi selalu ditolak mentah-mentah oleh Cina. Sementara itu, Tedros sejak awal bersikeras bahwa semua hipotesis tetap ada. WHO telah berulang kali meminta China memberikan akses lebih lanjut untuk penyelidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencana awal adalah WHO mengirim tim kedua. Van Kerkhove mengatakan bahwa WHO telah mengubah strategi pada pertengahan 2021. WHO sebagai gantinya memutuskan untuk membuat tim ilmuwan dengan ruang lingkup yang diperluas untuk menyelidiki patogen baru dan mempelajari bagaimana mencegah penyakit di masa depan. Meski demikian WHO terus menyelidiki asal-usul COVID-19.

"Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Baru (SAGO) dibentuk untuk melakukan penilaian independen terhadap asal-usul COVID-19, tetapi juga bekerja lebih luas untuk membangun kerangka kerja guna memahami asal-usul patogen epidemi dan pandemi di masa mendatang, dan asal muasal kemunculannya," kata Van Kerkhove.

“Kami akan terus meminta negara-negara untuk mendepolitisasi pekerjaan ini, tetapi kami membutuhkan kerja sama dari rekan-rekan kami di Cina untuk memajukan ini,” katanya.

Tedros mengatakan ada dua alasan untuk tidak berhenti mencari asal-usul Covid-19. Yang pertama adalah penelitian ilmiah. "Kita perlu tahu bagaimana ini dimulai untuk mencegah yang berikutnya. Yang kedua (adalah) moral. Jutaan orang kehilangan nyawanya dan banyak yang menderita. Seluruh dunia disandera oleh virus.”

"Secara moral sangat penting untuk mengetahui bagaimana kita kehilangan orang yang dicintai," ujarnya. 

AL JAZEERA

PIlihan Editor:  Kepala Pemimpin Baru Al Qaeda Saif el-Adel Dihargai Rp 151 M oleh AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

8 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

14 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

2 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.