TEMPO.CO, Jakarta - Setelah AS menembak jatuh balon mata-mata China pekan lalu, kini giliran Beijing yang menuduh Washington mengirim balon pengintai di atas wilayah Xinjiang dan Tibet.
China mengancam akan mengambil tindakan terhadap entitas Amerika Serikat yang merusak kedaulatan negaranya.
Washington dan Beijing terkunci dalam pergumulan mengenai objek terbang setelah militer AS bulan ini menembak jatuh apa yang disebutnya balon mata-mata China di atas pantai Carolina Selatan. Beijing mengatakan balonnya adalah kapal penelitian sipil yang secara keliru diterbangkan, dan Washington bereaksi berlebihan.
Minggu ini, China membalas bahwa balon AS telah terbang di atas wilayah udaranya tanpa izin lebih dari 10 kali dalam penerbangan keliling dunia sejak Mei 2022.
“Tanpa persetujuan otoritas China yang relevan, pesawat itu telah terbang secara ilegal setidaknya 10 kali di atas wilayah udara China, termasuk di Xinjiang, Tibet, dan provinsi lain,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam pengarahan harian rutin, Rabu, 15 Februari 2023.
Gedung Putih membantah tuduhan China itu.
Washington menambahkan enam entitas China yang terkait dengan dugaan program balon pengawasan Beijing ke daftar hitam ekspor.
"AS telah menyalahgunakan kekuatan, bereaksi berlebihan, meningkatkan situasi, dan menggunakan ini sebagai dalih untuk memberikan sanksi ilegal kepada perusahaan dan institusi China," kata Wang.
China dengan tegas menentang ini dan akan mengambil tindakan balasan terhadap entitas AS yang merusak kedaulatan dan keamanan China sesuai dengan hukum," kata Wang, tanpa merinci tindakan tersebut.
Sengketa balon menunda upaya kedua belah pihak untuk mencoba memperbaiki hubungan yang rusak, meskipun Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa dia tidak yakin hubungan antara kedua negara melemah akibat insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menunda perjalanan ke Beijing karena balon, sedang mempertimbangkan untuk bertemu diplomat top China, Wang Yi, di Munich minggu ini, kata sumber.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan pada hari Rabu bahwa komunikasi dengan China tidak berhenti, tetapi tidak memberikan rincian tentang pertemuan tingkat tinggi di masa depan.
"Kami berharap ketika kondisi memungkinkan kita akan bertemu lagi secara langsung. Tidak ada pengumuman hari ini," katanya.
Sherman menegaskan kembali bahwa klaim China tentang balon AS adalah salah.
"Mereka sekarang mengatakan bahwa ada trilyun balon oleh AS di China. Itu sama sekali tidak benar. Tidak ada balon pemerintah AS di China," katanya dalam sebuah acara di Brookings Institution di Washington.
Pilihan editor: Duta Besar Ukraina Komentari Pengemudi Fortuner yang Disebut Musuh Negaranya
REUTERS | FATIMA ASNI SOARES