TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Selandia baru menanggapi kabar mengenai pilot Susi Air yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pilot dengan kewarganegaraan Selandia Baru itu masih dalam pencarian pada Selasa malam, 7 Februari 2023.
Kemlu Selandia Baru menyatakan pihaknya mengetahui situasi yang melibatkan pilot Selandia Baru di Papua. Namun demikian, enggan memberikan komentar lebih jauh mengenai kasus ini.
“Karena alasan privasi,” kata Juru Bicara Kemlu Selandia Baru kepada Tempo melalui email, Rabu, 8 Februari 2023.
Wellington tidak menjawab saat ditanya apakah telah berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia. Tapi, Kemlu Selandia baru mencatat, bahwa kedutaan telah memberikan dukungan konsuler kepada keluarga.
KKB Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengaku telah membakar pesawat Susi Air.
Tak hanya itu mereka menculik pilot Captain Philip Merthens beserta penumpangnya yang baru saja mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi, 7 Februari 2023.
Dalam pernyataan tertulisnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, pesawat Susi Air nomor registrasi PK-BVY terbang dari Mimima ke distrik Paro pada pukul 06.26 WIT.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, tim gabungan Polri-TNI dari tim Operasi Damai Cartenz di Papua akan dikerahkan untuk menyelamatkan pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera KKB itu.
“Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB, saat ini memang sedang dalam pencarian. Kami tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya akan kita infokan,” kata Kapolri Jenderal Sigit dalam konferensi pers, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 7 Februari 2023.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan keterbatasan akses telekomunikasi menghambat pencarian pilot pesawat Susi Air.
Benny mengatakan pihak kepolisian yang dibantu Satgas Damai Cartenz saat ini masih melakukan penyelidikan soal keberadaan pilot asal Selandia Baru tersebut.
Selain minimnya alat telekomunikasi yang ada di sana, kondisi daerah yang sampai saat ini belum terisi oleh satuan TNI maupun Polri juga menghambat pencarian.
“Peristiwa hilang kontak dengan pesawat Susi Air, sampai saat ini masih penyelidikan oleh pihak Polres karena keterbatasan akses telekomunikasi di sana,” kata Benny dalam keterangan resmi tertulis pada Selasa malam, 7 Februari 2023.
Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom memperingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak bermain-main dengan kelompoknya yang menyandera pilot pesawat Susi Air.
“Jakarta tidak bisa main-main dengan kami. Kami sudah siap secara personel, secara fisik, secara mental, secara geografis, kami sudah siap. TPNPB akan ambil alih tanah kami kembali melalui revolusi total. Jokowi masih mau ‘play’ dengan kami, Mas, alon-alon asal kelakon, monggo, arep opo Mas Jokowi,” kata Sebby Sambom dalam pesan audio, 7 Februari 2023.
Sambom mengatakan pilot berkebangsaan Selandia Baru bernama Philips Max Marthin tidak akan dilepaskan sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab.
Ia menyebut Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Eropa, harus bertanggung jawab karena telah mengirim senjata dan melatih TNI-Polri melawan warga Papua.
Istana dan Polri belum memberikan tanggapan mengenai peringatan itu. Pendiri Susi Air dan mantan Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan di Twitter dia berdoa untuk keselamatan pilot dan penumpang.
Pilihan Editor: TPNPB Pimpinan Egianus Kogoya Akui Bakar Pesawat Susi Air di Nduga dan Sandera Pilot
DANIEL A. FAJRI | EKA YUDHA SAPUTRA