TEMPO.CO, Jakarta - Jerman telah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan perang di Ukraina, kata jaksa penuntut umum negara itu dalam sebuah wawancara surat kabar yang diterbitkan pada Sabtu, 4 Februari 2023, sambil menambahkan ia melihat kebutuhan untuk proses pengadilan di level internasional.
Sejauh ini, para jaksa memiliki potongan-potongan bukti dalam “angka tiga digit”, ia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Ukraina dan para sekutu Baratnya telah menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di Bucha, sebuah kota satelit Kiev, tak lama setelah melancarkan invasi mereka Februari tahun lalu. Moskow telah membantah tuduhan itu. Rusia juga menargetkan infrastruktur utama di Ukraina tetapi membantah dengan sengaja menargetkan orang-orang sipil.
Jerman mulai mengumpulkan bukti pada Maret 2022 untuk mengadili kejahatan-kejahatan perang, termasuk dengan mewawancara para pengungsi Ukraina dan mengevaluasi informasi yang tersedia untuk umum, kata Frank, sambil menambahkan para jaksa penuntut Jerman belum menginvestigasi individu-individu tertentu.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan sebuah kasus pengadilan kelak – baik itu bersama kami di Jerman, baik itu bersama mitra-mitra asing kami, baik itu di hadapan sebuah pengadilan internasional,” katanya.
Ditanya siapa yang harus diadili, Frank mengatakan para pemimpin negara Rusia dan mereka yang menerapkan keputusan-keputusan itu di level militer tertinggi harus dimintai pertanggungjawaban.
Ukraine sedang mendorong untuk pembentukan mahkamah khusus untuk mengadili para pemimpin militer dan politik Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas dimulainya perang itu. Mahkamah Kejahatan Internasional telah melakukan investigasi sendiri atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang beberapa hari setelah invasi 24 Februari Rusia, tetapi tidak memiliki yurisdiksi untuk mengadili agresi itu di Ukraina.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengunjungi Kiev, mengatakan pada Kamis bahwa sebuah pusat internasional untuk pengadilan kejahatan agresi di Ukraina mungkin akan dibuat di Den Haag. Moskow telah menolak tuduhan-tuduhan oleh Kiev dan negara-negara Barat untuk kejahatan perang. Kremlin mengatakan mereka meluncurkan sebuah “operasi militer khusus” untuk melindungi keamanannya sendiri.
REUTERS
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Tak Menyangkal atau Benarkan Tuduhan Jadi Dalang Serangan ke Militer Iran