TEMPO.CO, Jakarta - Washington meyakini balon mata-mata China saat ini tengah berbalik arah dan melayang ke arah timur negaranya, tepatnya di 60.000 kaki atau sekitar 18.300 meter di atas Amerika Serikat bagian tengah. Amerika Serikat mencurigai perangkat itu sengaja dipakai dengan tujuan ingin menunjukkan kemampuan China untuk bermanuver.
"Kami tahu ini adalah balon (mata-mata) China dan memiliki kemampuan untuk bermanuver," kata Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder dalam jumpa pers di Pentagon pada Jumat, 3 Februari 2023. Pentagon menolak mengatakan dengan tepat bagaimana jalur penerbangan balon itu ditenagai atau dikendalikan oleh China.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu, 1 Februari 2023, memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon saat melayang di atas Montana. Sebab, menurut pejabat, ada kekhawatiran militer AS tentang kemungkinan penyebaran puing.
Pentagon memperkirakan balon itu dapat melakukan perjalanan di atas wilayah udara AS selama beberapa hari lagi. Ryder menolak untuk berspekulasi tentang opsi apa yang mungkin dikembangkan oleh militer AS pada waktu itu. Spekulasi berputar tentang apakah Biden masih dapat memerintahkan agar balon tersebut dihancurkan atau mungkin direbut. .
Ryder mengatakan militer AS tidak akan menentukan di mana tepatnya balon itu ditempatkan di atas Amerika Serikat bagian tengah. Dia tidak ingin masuk ke siklus pembaruan "jam demi jam". Dia mengatakan orang-orang di negara bagian AS mana pun dapat melihat ke langit jika mereka mau.
"Masyarakat pasti memiliki kemampuan untuk melihat ke langit dan melihat di mana balon itu berada," kata Ryder.
Dalam laporan terbaru, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungan ke China. Penundaan perjalanan Blinken, yang telah diatur pada November oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping, merupakan pukulan bagi kedua belah pihak.
Beijing dan Washington melihat lawatan itu sebagai kesempatan yang terlambat untuk menstabilkan hubungan yang semakin retak. Kunjungan terakhir menteri luar negeri AS adalah pada 2017.
Biden mengabaikan pertanyaan tentang balon saat memberikan komentar tentang ekonomi Jumat pagi.
Satelit mata-mata China membawa sensor serupa dengan apa yang diyakini pejabat AS ada di balon mata-mata, Itu menimbulkan pertanyaan tentang mengapa Beijing mengambil risiko tindakan kurang ajar pada malam acara diplomatik besar.
Namun, para pejabat curiga balon mata-mata China telah mengambil jalur penerbangan yang akan membawanya ke sejumlah situs sensitif. Salah satu situs tersebut bisa menjadi pangkalan militer, termasuk di Montana, yang merupakan rumah bagi silo rudal balistik antarbenua.
Bandara Billings, Montana, pada Rabu mengeluarkan ground stop karena militer memobilisasi aset termasuk jet tempur F-22 seandainya Biden memerintahkan agar balon tersebut ditembak jatuh.
REUTERS
Baca Juga: Beijing Klarifikasi soal Insiden Balon Mata-mata yang Melayang di Amerika Serikat