TEMPO.CO, Jakarta - Crown Estate, sebuah bisnis komersial independen yang mengelola portofolio properti milik kerajaan, mengatakan pada Senin, 23 Januari 2023, bahwa mereka akan memulai proses pengadilan terhadap Twitter atas dugaan sewa yang tak dibayar untuk kantor pusatnya di London.
Baca Juga: Dua Penembakan Massal Terjadi Lagi di California, 7 Orang Tewas
Daftar pengadilan menunjukkan kasus melawan Twitter telah dimasukkan di Pengadilan Tinggi London pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Crown Estate, yang memiliki beberapa tanah yang paling mahal di London tengah, mengatakan tindakan tersebut terkait “tunggakan sewa” untuk ruang kantor platform medsos tersebut di ibukota Inggris.
Twitter tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Perusahaan tersebut telah mem-PHK setengah dari karyawannya setelah diambil alih oleh Elon Musk pada Oktober lalu. Di London, kantor mereka dibiarkan begitu saja dan semua bukti bahwa Twitter pernah menempati gedung itu dilenyapkan.
Baca Juga: Kepala Geng Kolombia Diduga Dalangi Pembunuhan Jurnalis Inggris di Amazon Brasil
REUTERS