TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan akan mencabut aturan yang mengharuskan orang memakai masker di sebagian besar ruang dalam ruangan. Hal ini diungkapkan pihak berwenang pada Jumat 20 Januari 2023 seperti dilansir Channel NewsAsia, mengakhiri salah satu pembatasan pandemi besar terakhir negara itu saat kasus COVID-19 berkurang.
Baca juga: Korea Selatan Wajibkan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Cina
Mulai 30 Januari, penggunaan masker wajah tidak lagi diwajibkan di sebagian besar dalam ruangan di Korea Selatan, kecuali di transportasi umum dan di fasilitas medis.
"Penyesuaian mandat wajib masker dalam ruangan akan dilaksanakan mulai Senin, 30 Januari, setelah liburan Tahun Baru Imlek," kata Jee Young-mee, kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan rencananya adalah untuk mengubah mandat masker dalam ruangan dari "diwajibkan menjadi direkomendasikan", katanya pada rapat tanggap COVID-19 pemerintah.
Dia mengatakan keputusan itu dibuat mengingat kemampuan respons medis negara yang kuat, penurunan jumlah kasus kritis dan kematian akibat virus corona, dan tren penurunan infeksi baru.
"Faktor risiko eksternal juga dinilai cukup dapat dikelola," katanya, mengacu pada tanggapan Seoul terhadap lonjakan kasus baru-baru ini di China.
Mandat penggunaan masker telah diberlakukan sejak Oktober 2020, dan merupakan salah satu pembatasan era pandemi terakhir yang tersisa di Korea Selatan. Sementara aturan lain, mulai dari jam malam bisnis hingga jarak sosial, sudah lama dicabut.
Negara ini masih mewajibkan mereka yang secara resmi didiagnosis dengan COVID-19 untuk mengisolasi diri selama tujuh hari.
Seoul awal bulan ini menerapkan sejumlah peraturan baru bagi pengunjung dari China, termasuk pembatasan visa dan persyaratan pengujian.
China pekan lalu menangguhkan penerbitan visa jangka pendek untuk warga Korea Selatan, sebagai pembalasan atas pembatasan yang diberlakukan pada pelancong China karena kekhawatiran gelombang baru Covid-19 di Negeri Tirai Bambu.
Hampir 30 juta warga Korea Selatan telah terinfeksi COVID-19, dan lebih dari 33.000 telah meninggal, menurut data resmi. Negara itu dilanda salah satu wabah penyakit terburuk di luar China, tempat virus corona pertama kali terdeteksi.
Tanggapan awalnya terhadap pandemi – yang melibatkan pengujian massal dan pelacakan kontak yang agresif tanpa pernah memaksakan penguncian wajib – dipuji sebagai model untuk mengatasi pandemi pada saat itu.
Baca juga: Korea Selatan Berencana untuk Hidup dengan Covid-19
CHANNEL NEWSASIA