TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dan kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin kompak mengkritik larangan tentara Rusia memelihara jenggot. Sebelumnya mereka juga sering mengkritik kepemimpinan militer Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita RBC pada hari Rabu, 18 Januari 2023, Viktor Sobolev, seorang pensiunan letnan jenderal dan anggota parlemen Rusia, membela kebijakan larangan tentara berjenggot, penggunaan smartphone dan tablet pribadi sebagai "bagian dasar dari disiplin militer".
Kadyrov yang berjenggot tebal, langsung menyerang Sobolev. "Rupanya, Letnan Jenderal Viktor Sobolev memiliki banyak waktu luang ... kode etik militer," katanya dalam unggahan di Telegram, Kamis, 19 Januari 2023.
Kadyrov menyebut komentar Sobolev sebagai "provokasi yang jelas", dengan mengatakan bahwa sebagian besar tentaranya yang beragama Islam memelihara jenggot sebagai bagian dari kewajiban agama mereka.
Bos Wagner Prigozhin, yang keretakannya dengan lembaga pertahanan menjadi lebih umum dalam sepekan terakhir, menyebut komentar Sobolev "tidak masuk akal" dan "arkaisme dari tahun 1960-an".
Kadyrov dan Prigozhin, yang pasukannya di Ukraina beroperasi sebagian besar secara mandiri dari komando tertinggi, menjadi lebih blak-blakan dalam kritik mereka terhadap kepemimpinan militer Rusia sejak tentara Moskow mengalami serangkaian kekalahan beruntun di musim gugur.
Kedua pria itu telah membentuk aliansi diam-diam, memperkuat kritik satu sama lain terhadap petinggi militer dan menyerukan serangan ke Ukraina yang lebih gencar.
REUTERS