TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota New York Eric Adams menolak kehadiran imigran ilegal dengan mengatakan tidak ada tempat bagi mereka di wilayahnya. Adams juga memohon pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar memperbaiki darurat nasional diperbatasan Meksiko.
“Sekarang saatnya bagi pemerintah pusat melakukan tugas mereka,” kata Adams, merujuk pada krisis migran yang sudah di level belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga:Imigrasi Cegah Lima Orang Buntut Kasus Lukas Enembe: Istri hingga Pemilik Maskapai
Times Square di kota New York
Adams mengatakan tidak adil bagi kota-kota seperti New York dan Chicago harus menampung terlalu banyak migran. Dia pun mendesak Federal Emergency Management Agency (FEMA) agar mengawasi respon koordinasi secara nasional.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 13 Januari 2023, Adams juga mengatakan dengan tidak adanya reformasi bidang imigrasi federal padahal sudah amat dibutuhkan – bukan berarti krisis kemanusiaan ini hanya dibebankan ke kota-kota.
Dia pun mendesak Gedung Putih agar menangkal misinformasi yang memberikan kesan migran sebagai kelompok yang disalahkan atas kondisi yang seharusnya bisa diantisipasi.
“Ada sejumlah website yang pada dasarnya menawarkan janji-janji surga, di mana mereka (imigran) akan otomatis mendapatkan pekerjaan dan otomatis tinggal di hotel penampungan. Ini semua harus ditangkal dengan informasi yang akurat,” kata Adams.
Sebelumnya Adams telah melakukan perjalanan ke El Paso untuk mengunjungi wilayah perbatasan beberapa hari sebelum dia mengumumkan pemangkasan anggaran. Dia memperingatkan derasnya migran yang masuk ke New York bisa membuat pemerintahannya merogoh kocek sebesar USD 2 miliar (Rp 30 triliun).
Adams pada akhir pekan lalu telah memohon kepada Gubernur New York Kathy Hochul pengucuran bantuan darurat dengan berkeras menyebut Kota New York sudah mencapai ambang batas dengan 3.100 imigran ilegal yang tiba di New York setiap pekan. Sejak akhir musim semi lalu, total sudah 40 ribu imigran ilegal tiba di New York.
Adams menekankan kebencian sudah meningkat dikalangan warga New York karena sebagian besar anggaran layanan yang dibutuhkan warga, dipapas, di mana hal ini dampaknya bisa ke keamanan kota. Sebelum migran berdatangan, biaya sewa rumah yang relatif terjangkau sudah sangat terbatas dan sekarang jumlah gelandangan sudah mencapai proporsi epidemik.
Sumber: RT.com
Baca juga: Lebih dari 7 Ribu Perawat di New York Mogok Kerja Minta Kenaikan Upah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.