Edinburgh vs London
Keputusan tersebut kemungkinan akan memicu pertarungan hukum antara Edinburgh dan London. Pemerintah Skotlandia sebelumnya memperingatkan akan menentang apa yang digambarkan pihaknya sebagai upaya apa pun untuk melemahkan keinginan demokrasi parlemennya, yang telah menyerahkan kekuasaan di wilayah tertentu.
Inggris telah menolak untuk memberikan Skotlandia pemungutan suara lagi tentang kemerdekaan. Pengadilan tinggi Inggris memutuskan tahun lalu bahwa Sturgeon tidak dapat mengadakan referendum tanpa persetujuan dari London.
Tetapi tidak jelas apakah langkah Inggris untuk menolak RUU gender Skotlandia akan memicu keinginan untuk merdeka. Kepemimpinan SNP sendiri terbagi dalam masalah ini.
Beberapa aktivis hak perempuan berpendapat bahwa perubahan tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan perempuan dan anak perempuan dengan mempermudah laki-laki pemangsa untuk mengakses ruang satu jenis kelamin seperti kamar mandi.
Pendukung RUU itu, bagaimanapun, mengatakan reformasi menguntungkan orang-orang transgender dan tidak menimbulkan ancaman terhadap hak-hak perempuan.
Negara-negara lain termasuk Irlandia, Denmark dan Argentina telah mengadopsi undang-undang identitas diri untuk membuatnya lebih sederhana dan tidak terlalu invasif untuk mengubah jenis kelamin.
"Bidang kebijakan itu kompleks dan sebagian besar orang Skotlandia tidak mungkin memiliki pandangan yang kuat. Jika SNP berhasil menampilkan ini sebagai campur tangan maka itu akan memainkan argumen mereka untuk kemerdekaan meskipun itu memecah belah SNP itu sendiri jadi ini mungkin tidak semudah yang diharapkan oleh kepemimpinan," kata James Mitchell, Profesor Kebijakan Publik di Universitas Edinburgh.
Baca juga: 5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
REUTERS