TEMPO.CO, Jakarta - Quesioner yang dilakukan oleh Pemerintah Hongaria dan dipublikasi di Facebook pada Sabtu, 14 Januari 2023, mengungkap sebagian besar warga Hongaria menentang sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat ke Rusia buntut dari Perang Ukraina. Mereka menyakini sanksi-sanksi tersebut hanya merugikan perekonomian negara.
Dalam unggahan di Facebook disebutkan ada 97 persen responden yang meminta Hongaria agar menolak sanksi yang bisa menimbulkan kerusakan serius. Dalam quesioner ini pesannya cukup jelas bahwa kebijakan Brussels soal sanksi-sanksi harus dievaluasi.
Baca juga:
Warga menyaksikan asap membubung setelah serangan udara, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina 26 Maret 2022. REUTERS/Pavlo Pamarchuk
Alexandra Szentkiralyi, Juru bicara Pemerintah Hongaria, mengatakan sejumlah larangan yang diberlakukan Uni Eropa ke Rusia telah gagal menghentikan perang Ukraina. Yang terjadi, hanya masalah demi masalah ekonomi bagi Eropa. Soal sanksi ini, Hongaria cenderung menentang larangan-larangan terkait minyak dan gas yang sedang digodok rencananya.
“Orang-orang yang ambil bagian dalam konsultasi (questioner) mengatakan dengan tegas ‘tidak’ pada sanksi-sanksi yang hanya akan membuat harga bahan makanan meningkat atau tambahan beban pada turis Eropa,” kata Szentkiralyi.
Szentkiralyi pun menyoroti bahwa Hongaria adalah negara pertama di Uni Eropa yang melakukan jajak pendapat pada warga negaranya soal dampak sanksi-sanksi. Dia menggambarkan konsultasi dengan masyarakat ini sebagai panduan bagi para pemimpin di Hongaria, yang mana hasilnya akan diserahkan ke otoritas Uni Eropa di Brussels.
“Ini sangat penting karena mereka ingin menjatuhkan sanksi-sanksi baru lagi, ketimbang melakukan revisi kebijakan sanksi,” kata Szentkiralyi.
Szentkiralyi pun berterima kasih pada sekitar 1,4 juta warga Hongaria yang ikut ambil bagian dalam survei ini. Hasil jajak pendapat secara mendetail akan dipublikasi dalam waktu dekat.
Quesioner ini diluncurkan pada pertengahan Oktober 2022, yang terdiri dari tujuh pertanyaan mengenai sanksi minyak, gas, ekspor bahan mentah dan nuklir serta bidang pariwisata.
Dalam beberapa bulan terakhir, sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat ke Rusia buntut dari perang Ukraina, telah memperburuk Benua Biru dilanda krisis energi. Harga BBM dan biaya hidup, melonjak.
Sumber: RT.com
Baca juga:Menteri Keuangan Jerman Ingatkan Warga Harga Energi Tetap Tinggi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.