TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa perbankan AS Wells Fargo memecat seorang eksekutif top asal India Shankar Mishra, pada Jumat, 6 Januari 2023. Kini Mishra masih diburu polisi karena diduga mengencingi sesama penumpang pesawat di dalam penerbangan Air India.
Baca: Maskapai Pesawat Keliling Dunia Pertama Kali, Begini Perjalanan Pan American Airways
Shankar Mishra, menurut laporan media lokal adalah wakil presiden operasi Wells Fargo di India. Ia diberhentikan setelah seorang wanita berusia 72 tahun menulis surat kepada manajemen Air India untuk mengeluh tentang insiden yang terjadi pada November tahun lalu.
"Wells Fargo menjunjung tinggi standar perilaku profesional dan pribadi karyawan dan kami menemukan tuduhan ini sangat mengganggu," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Orang ini telah diberhentikan dari Wells Fargo," tambahnya. Perusahaan tak menyebutkan nama Mishra maupun posisinya.
Bank Wells Fargo mengatakan bekerja sama dengan penegak hukum dan meminta agar setiap pertanyaan tambahan diarahkan kepada mereka. Mishra, yang dilaporkan mabuk selama perjalanan dari New York ke New Delhi pada 26 November, telah melarikan diri dari buruan polisi setelah maskapai tersebut mengajukan gugatan pidana.
Polisi di Delhi mengatakan, tersangka masih buron. Polisi telah mengontak keluarga Mishra. Namun dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pengacaranya, Mishra mengatakan bahwa dia telah menyelesaikan masalah tersebut dengan memberikan kompensasi kepada wanita itu pada saat kejadian.
"Pesan WhatsApp antara terdakwa dan wanita itu dengan jelas menunjukkan bahwa pakaian dan tas terdakwa dibersihkan pada 28 November dan hal yang sama dikirimkan pada 30 November," ujar pernyataan itu, menurut India Today.
Air India, yang baru-baru ini dibeli oleh konglomerat Tata Group setelah puluhan tahun berada di bawah kendali negara, telah dihujani kritik terkait penanganan keluhan wanita itu. Regulator penerbangan India telah menegur manajemen Air India karena tidak melaporkan insiden itu.
"Perilaku maskapai yang bersangkutan tampaknya tidak profesional dan menyebabkan kegagalan sistemik," kata Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam sebuah pernyataan.
Simak: Peretasan di Maskapai, Air India Sebut Data Pribadi 4,5 Juta Penumpangnya Dicuri
CHANNEL NEWS ASIA