TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan timpalannya dari Filipina Ferdinand Marcos Jr di Beijing pada Rabu, 4 Januari 2023. Kedua negara sepakat membentuk saluran komunikasi langsung antara kementerian luar negeri mereka atas Laut China Selatan, untuk menangani perselisihan secara damai.
China dan Filipina berusaha untuk memperbaiki hubungan yang rusak setelah Manila mengajukan putusan arbitrase 2016 yang membatalkan klaim ekspansif Beijing di Laut China Selatan. Usai pertemuan Xi dan Marcos, menurut pernyataan bersama pada Kamis, 5 Januari 2023, China dan Filipina menandatangani 14 perjanjian bilateral yang ditujukan untuk meredakan ketegangan keamanan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tentang eksplorasi minyak dan gas di Laut China Selatan dan membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk tenaga surya, angin, kendaraan listrik, dan tenaga nuklir. Penjaga pantai dari China dan Filipina juga akan bertemu sesegera mungkin untuk membahas "kerja sama pragmatis".
Pernyataan itu mengatakan, China dan Filipina juga akan mempertimbangkan untuk saling memberi tahu ketika menembakkan roket dan bekerja sama dalam pengambilan puing-puing roket. November lalu, ketika puing-puing roket China jatuh di Laut China Selatan, sebuah kapal penjaga pantai China menghentikan sebuah kapal Filipina yang mencoba menariknya.
"Kedua negara menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas serta kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan, dan akan mengadakan dialog tahunan tentang keamanan," bunyi pernyataan tersebut.
Di bidang kerja sama ekonomi, China setuju untuk membiarkan lebih banyak impor Filipina, dengan tujuan agar perdagangan bilateral kembali ke atau melampaui volume sebelum pandemi. Kedua belah pihak juga berjanji untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan penerbangan antara kedua ibu kota ke tingkat pra-pandemi.
Pernyataan bersama itu juga menyebutkan bahwa kedua belah pihak akan bekerja sama dalam pengadaan vaksin. China adalah salah satu pengekspor vaksin Covid-19 terbesar di dunia.
Kunjungan tiga hari Marcos ke Beijing dilakukan ketika China bangkit kembali dari penutupan perbatasan yang diberlakukan sendiri sejak pandemi dimulai pada tahun 2020 yang telah mengganggu perdagangan dan merugikan ekonominya.Kedua belah pihak juga memperbarui kesepakatan tentang Belt-and-Road Initiative, strategi khas Xi dalam investasi infrastruktur luar negeri.
REUTERS