TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengatakan bahwa persyaratan tes COVID-19 untuk pelancong dari China didasarkan pada sains. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan tes Corona dilakukan karena kurangnya transparansi Beijing pada kasus Covid-19 China yang melonjak.
Baca: Positif Covid-19, Warga China Kabur dari Bandara Korea Selatan
China pada Selasa mengecam tindakan yang diambil oleh sejumlah negara terhadap turis dari negaranya. Tes Corona yang merupakan syarat masuk ke sejumlah negara dinilai sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Dua hari sebelum turis berumur di atas dua tahun tiba di AS, mereka diwajibkan menunjukkan tes COVID-19 negatif.
"Ini adalah pendekatan yang semata-mata dan secara eksklusif didasarkan pada sains," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, ketika ditanya tentang China pada Selasa, 3 Januari 2023.
Langkah-langkah tersebut menurut Ned Price berdasarkan masalah kesehatan masyarakat yang mendasari. "Karena lonjakan kasus COVID-19 di China dan kurangnya data urutan genom virus serta epidemiologis yang memadai dan transparan yang dilaporkan dari China," kata Ned Price, yang mengacu pada China.
Price menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat siap berbagi vaksin COVID-19 dengan China. Sementara itu China telah gencar mempromosikan vaksinnya sendiri di luar negeri yang menurut pakar kesehatan internasional kurang efektif.
China telah mengalami lonjakan jumlah penyakit COVID-19 sejak mengakhiri kebijakan nol Covid secara tiba-tiba pada Desember lalu. Pembatasan dilonggarkan menyusul protes publik yang jarang terjadi atas penguncian yang meluas.
Kementerian Luar Negeri Cina telah bereaksi keras atas pembatasan yang diberlakukan beberapa negara terhadap turisnya. Beijing menyebut pembatasan itu tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak masuk akal.
Beijing menegaskan tidak akan tinggal diam menyusul ketatnya kebijakan yang diberlakukan sejumlah negara dalam merespon melonjaknya infeksi Covid-19 di Cina. "Kami dengan tegas menentang praktik semacam itu dan akan mengambil tindakan yang sesuai," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat pengarahan media rutin pada Selasa, 3 Januari 2023.
Selain Amerika Serikat, Prancis, Australia, India, dan lainnya akan mewajibkan tes Covid-19 pada pelancong yang terbang dari China. Sementara Belgia mengatakan akan menguji air limbah dari pesawat dari China untuk mendeteksi varian Covid baru.
Simak: Presiden Filipina Kunjungi China, Nelayan Berharap Dampak Positif di Laut Cina Selatan
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS