TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Korea Selatan pada Rabu, 4 Januari 2023, mengumumkan bahwa mereka berusaha melacak seorang warga negara China yang dites positif COVID-19 pada saat kedatangan. Orang itu hilang saat menunggu di fasilitas karantina.
Baca juga: Simalakama Pencabutan Tertib Ketat Covid-19 di China
Orang tersebut dinyatakan positif setelah tiba di Bandara Internasional Incheon dekat Seoul pada Selasa malam, 3 Januari 2023, dan dipindahkan ke hotel terdekat untuk menunggu masuk ke karantina. Namun, Pejabat Kesehatan Kim Joo-young menyebut dia menghilang.
Kim mengatakan individu yang tidak disebutkan namanya, telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari. Orang tersebut dapat dikenai hukuman satu tahun penjara, atau denda 10 juta won atau sekitar Rp122 juta, jika terbukti melanggar Undang-Undang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.
"Dan orang itu akan dideportasi dan dilarang memasuki negara itu untuk jangka waktu tertentu," kata Kim dalam konferensi pers.
Kasus warga negara China yang hilang memicu pertanyaan di media tentang sistem Korea Selatan untuk mengontrol dan mengelola pelancong masuk yang terinfeksi.
Kim, menyampaikan penyesalannya, bahwa pihak berwenang tidak dapat menghentikan insiden seperti itu. Dia menyebutnya sebagai "aib".
“Kedepannya, kami akan memberangkatkan lebih banyak personel termasuk polisi untuk mencegah hal ini terulang kembali,” katanya.
Pada Selasa, 3 Januari 2023, Korea Selatan mengumumkan tes virus corona wajib pada pelancong China yang datang ke negaranya. Korea Selatan bergabung dengan daftar negara yang terus memberlakukan pembatasan di tengah kekhawatiran atas gelombang infeksi, menyusul keputusan Beijing untuk mencabut kebijakan nol-covid yang ketat.
Mulai minggu ini, Korea Selatan mewajibkan pelancong dari China menjalani tes PCR pada saat kedatangan. Mulai 5 Januari, pendatang dapat menyerahkan hasil negatif dari tes PCR yang diambil tidak lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan. Pilihan lainnya pendatang harus menyerahkan tes antigen cepat negatif tidak lebih dari 24 jam sebelum keberangkatan.
Sebanyak 2.189 orang dilaporkan telah tiba dari China sejak 2 Januari 2023. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), mengatakan, hasil tes 590 individu sejauh ini menunjukkan bahwa 136 orang, atau 22,7 persen, terinfeksi COVID-19.
Pada Selasa saja, 26 persen dari 281 orang China yang dites memberikan hasil positif, menurut data KDCA.
Baca juga: Tsunami COVID-19 di China, Uni Eropa Tawarkan Vaksin Gratis
REUTERS