TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Australia tewas dalam pertempuran di Ukraina. Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), pria bernama Sage O'Donnell itu berasal dari negara bagian tenggara Victoria. Ia diyakini telah dibunuh sebelum Natal, menurut sebuah laporan dari penyiar nasional negara itu, ABC.
Baca: Hampir Sampai di Bali, Pesawat Jetstar dari Melbourne Tak Diizinkan Mendarat
Dalam pernyataan melalui DFAT, ibu O'Donnell mengatakan putranya meninggal dalam aksi membela kebebasan rakyat Ukraina. “Sage memilih untuk mengambil tindakan berdasarkan empatinya terhadap rakyat Ukraina, dan ketidakadilan yang terjadi. Dia jatuh cinta dengan Ukraina dan budayanya dan merasa rendah hati dengan kebaikan dan keramahtamahan dalam komunitas barunya,” katanya.
DFAT tidak memberikan perincian tentang di bagian mana O'Donnell terbunuh. Namun DFAT mengatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan konsuler kepada keluarga. O'Donnell adalah warga Australia keempat yang tewas di Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari.
Selama 10 bulan terakhir, legiun sukarelawan dari seluruh dunia menuju Ukraina untuk membantu melawan Rusia. Pada Juni, kementerian pertahanan Rusia mengatakan 1.956 tentara bayaran asing tewas dalam pertempuran sejak konflik dimulai pada Februari. Pada saat itu, Moskow mengatakan hampir 7.000 pejuang asing telah tiba di Ukraina untuk bergabung dalam konflik tersebut, sekitar 1.700 orang telah pergi.
Pada bulan yang sama, sebuah pengadilan di Republik Rakyat Donetsk telah menghukum mati tiga pejuang asing. Ketiga tentara asing itu adalah dua warga negara Inggris dan seorang pria Maroko. Hukuman mati itu menuai kecaman tajam dari PBB.
Simak: Ragam Atraksi Wisata Baru di Australia Mulai Tahun Depan
AL JAZEERA