Korea utara sebelumnya sudah menyatakan akan meluncurkan satelit pada 4-8 April dan telah memeringatkan penerbangan dan pelayaran internasional mengenai jatuhnya satelit. Sedangkan Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada telah memerintahkan militernya untuk menyiapkan senjatanya, baik dari darat maupun dari laut untuk memotong laju roket yang meluncur.
“Kami perintahkan untuk menghancurkannya,” ujar Hamada, kepada wartawan di parlemen. “Kami akan memastikan untuk menyingkirkan apapun yang merusak.”
Korea Utara telah mengarahkan moncong roketnya dari pantai timur laut di Musudan-ri. Mereka ngotot bawa roket itu hanya membawa satelit, namun Jepang dan Korea Selatan jelas tidak percaya dengan kata-kata negara tetangganya ini. Korea Utara ditengarai akan meluncurkan misil jarak jauh Taepodong-2, yang mampu mencapai Alaska.
Dalam peluncuran ini, Korea Utara dengan percaya diri memberitahukan kepada Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO) dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan beberapa organisasi dunia. Kebutuhan informasi untuk keselamatan navigasi baik untuk pesawat dan kapal adalah bagian penting dari persiapan untuk peluncuran yang disebut sebagai eksperimen satelit komunikasi, seperti dilansir dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Sebelumnya, Korea Utara telah menjajal misil Taepodong-2, namun gagal setelah 40 detik dalam uji coba pertama tahun 2006.
AP| AFP| NUR HARYANTO