Mengumpulkan Informasi
Memalsukan identitas menjadi metode umum mata-mata di seluruh dunia. Namun, karena Korut semakin terisolasi akibat sanksi dan pandemi, badan intelijen Barat yakin Pyongyang telah menjadi sangat bergantung pada aksi di dunia maya.
Hal ini diungkapkan seorang sumber keamanan di Seoul kepada Reuters, yang berbicara secara anonim.
Dalam laporan Maret 2022, panel ahli yang menyelidiki sanksi PBB Korut menyebut upaya Thallium sebagai salah satu kegiatan "spionase yang dimaksudkan untuk menginformasikan dan membantu" Korut untuk menyiasati sanksi.
Town mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, para penyerang telah meminta makalah dan peneliti pun telah memberikan laporan lengkap atau ulasan mereka sebelum menyadari apa yang terjadi.
DePetris mengatakan para peretas bertanya kepadanya tentang topik yang sedang dia kerjakan, termasuk tanggapan Jepang terhadap kegiatan militer Korut.
Surel lain dari seseorang yang mengaku sebagai reporter Kyodo News Jepang bertanya kepada staf 38 North bagaimana pendapat mereka tentang posisi Korut dalam perang di Ukraina. Ia juga mengajukan pertanyaan tentang kebijakan AS, China, dan Rusia.
“Orang hanya dapat menduga bahwa Korea Utara mencoba mendapatkan pandangan yang jujur dari para ahli untuk lebih memahami kebijakan AS di Korea Utara dan ke mana arahnya,” kata DePetris.
Baca juga: Internet Korea Utara Tak Bisa Diakses Sehari Setelah Uji Coba Rudal
REUTERS