TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengadakan konferensi pers pada akhir tahun tahun ini. Pembatalan itumenangguhkan tradisi tahunan yang sudah ada sejak tahun-tahun awal masa kepresidenannya.
Baca: Kisah Warga Ukraina Menghadapi Pemadaman Listrik di Tengah Musim Dingin
“Tidak akan ada (konferensi pers) sebelum Tahun Baru,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin, 12 Desember 2022. Namun dia menegaskan bahwa Putin akan tetap berbicara kepada pers secara teratur termasuk hasil kunjungan ke luar negeri.
Peskov tidak memberikan alasan mengapa Putin membatalkan konferensi pers maraton yang biasanya berlangsung beberapa jam itu. Namun pengamat Kremlin melihatnya sebagai pelanggaran protokol karena perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada bulan Februari. Selain membatalkan konferensi pers, para pejabata juga mengatakan tidak akan ada resepsi Tahun Baru di Kremlin pada saat perang Rusia di Ukraina tidak berjalan sesuai rencana.
Putin telah berkuasa sejak 2000. Ia rutin menggelar konferensi pers pada Desember hampir setiap tahun. Ia juga tampil di televisi nasional untuk menutupi citranya.
Tahun lalu, dia berbicara selama lebih dari empat jam. Tahun ini akan menandai pertama kalinya dalam satu dekade Putin tidak mengadakan acara Desember, yang merupakan kesempatan langka bagi wartawan di luar Kremlin, termasuk wartawan internasional, untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Presiden Rusia itu.
Pada 24 Februari 2022, Putin mengirim pasukan ke Ukraina. Pada 21 September 2022, dia mengumumkan mobilisasi untuk menopang pasukan Moskow di sana.
Ratusan ribu melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer, sementara protes tumbuh di antara etnis minoritas di daerah terpencil dan miskin di Siberia, tempat angkatan bersenjata Rusia telah lama merekrut tentara.
Perang Ukraina telah mengucilkan Rusia di arena internasional. Di dalam negeri, Putin dikritik orang Rusia karena Moskow mengalami kemunduran militer dalam perang.
Ribuan orang Rusia telah terbunuh sejak invasi pada bulan Februari, masalah yang sebagian besar diabaikan di televisi pemerintah. Perekonomian negara juga terpukul keras karena sanksi global terhadap berbagai oligarki, bank, dan institusi lainnya melonjak.
Simak: Bangsawan Inggris Diminta Jauhi Kedutaan Rusia di London
AL JAZEERA