TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Pegawai Keamanan Nasional atau NSA Amerika Serikat, Edward Snowden resmi menerima paspor Rusia. Hal itu diumumkan oleh pengacaranya Anatoly Kucherena pada Jumat, 2 Desember 2022. “Edward Snowden kemarin menerima paspor warga negara Federasi Rusia dan mengambil sumpah sesuai dengan hukum," kata Anatoly Kucherena, pengacaranya dilansir dari Euro Weekly.
Baca: 15 Film Hacker Terbaik Sepanjang Masa, Ada yang Diambil dari Kisah Nyata!
Istri Snowden, Lindsey, juga telah mengajukan kewarganegaraan Rusia. “Saat ini, kami sedang mengumpulkan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan kewarganegaraan. Saya pikir prosesnya tidak akan berlarut-larut," ujar Kucherena.
Kepada wartawan, pengacaranya itu mengatakan Edward Snowden senang menerima paspor Rusia. “Tentu saja, dia senang, dan dia berterima kasih kepada Federasi Rusia atas fakta bahwa dia menerima kewarganegaraan. Dia sekarang menjadi warga negara penuh Federasi Rusia”, jawabnya.
“Yang terpenting, menurut Konstitusi Rusia, dia tidak bisa lagi diekstradisi ke negara asing,” katanya kepada kantor berita Interfax. Kucherena juga mengindikasikan bahwa dia baru saja bertemu dengan kliennya, dan bahwa Snowden baik-baik saja.
Setelah memperoleh kewarganegaraan Rusia, Snowden menyatakan bahwa hal itu akan berdampak positif pada kehidupan keluarganya. Dia juga meminta orang-orang untuk menghormati privasi mereka.
“Setelah dua tahun menunggu, dan hampir sepuluh tahun di pengasingan, sedikit stabilitas akan berdampak positif pada keluarga saya. Saya berdoa untuk privasi bagi mereka dan bagi kita semua," kata Snowden.
Pada 26 September 2022, Edward Snowden menerima kewarganegaraan Rusia. Keputusan tentang penerimaan kewarganegaraan ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Oktober 2020, Snowden diberikan izin tinggal tak terbatas di Rusia. Pada saat yang sama, dia mengumumkan rencana untuk memperoleh kewarganegaraan bersama istrinya. Snowden menikahi Lindsey Mills di kantor pendaftaran Rusia pada 2017.
Dia menekankan bahwa dia akan mempertahankan kewarganegaraan Amerika dan akan membesarkan anaknya, dalam semangat nilai-nilai Amerika, termasuk kebebasan berekspresi.
Ketika Snowden secara resmi diberi kewarganegaraan Rusia pada 26 September, Ned Price, kepala layanan pers Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa posisi otoritas Amerika sehubungan dengan mantan pegawai NSA tidak berubah. "Snowden harus kembali ke Amerika Serikat dan menghadapi pengadilan seperti warga negara Amerika lainnya."
Price juga mencatat pada saat itu bahwa setelah mendapatkan kewarganegaraan Rusia, Snowden juga kemungkinan akan dipanggil dalam wajib militer ke Ukraina. Namun pengacara Edward Snowden mengesampingkan skenario seperti itu. Menurutnya, Snowden tidak masuk dalam kategori wajib militer karena tidak bertugas di ketentaraan Rusia.
Sebagai pegawai NSA AS, pada 2013 Snowden menyerahkan informasi rahasia kepada jurnalis The Washington Post dan The Guardian. Data tersebut berkaitan dengan pengawasan dinas intelijen Amerika atas komunikasi informasi warga di seluruh dunia.
Ternyata menurut dokumen-dokumen tersebut, dinas rahasia Amerika telah memata-matai 35 kepala negara dan pemerintahan dunia selama lebih dari lima tahun.
Pembela Snowden memujinya sebagai pembangkang karena mengungkap tingkat mata-mata AS. Sementara mereka yang menentangnya, mengatakan Snowden adalah seorang pengkhianat yang membahayakan kehidupan.
Simak: Suara Republikan Terpecah Soal Wacana Pengampunan Edward Snowden
EURO WEEKLY | REUTERS