TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan dunia agar bekerja sama mengatasi tantangan besar perubahan iklim, terorisme, hingga pandemi. Pernyataan itu disampaikan Modi di tengah persiapan India sebagai ketua panitia atau kepresidenan G20 periode 2023.
"Hari ini, kita tidak perlu berjuang untuk kelangsungan hidup kita - zaman kita tidak perlu menjadi zaman perang. Memang, tidak boleh seperti itu! Saat ini, tantangan terbesar yang kita hadapi adalah perubahan iklim, terorisme, dan pandemi, yang itu dapat diselesaikan bukan dengan berperang satu sama lain, tetapi hanya dengan bertindak bersama." ujar Modi.
Konflik Ukraina, yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022, telah mendominasi pertemuan dua hari G20 di Indonesia bulan lalu. Perdebatan itu membuat frustrasi beberapa negara anggota yang menginginkan lebih banyak perhatian pada kesengsaraan ekonomi global.
Baca juga:Stephanie Frappart Dapat Dukungan Jadi Wasit Pertandingan Jerman Lawan Kosta Rika
Komentar Modi mengenai perang menggemakan pernyataan yang dia buat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada konferensi regional pada September 2022. Saat itu, dia mengatakan kepada Putin sekarang bukan waktunya untuk berperang, yang secara luas ditafsirkan sebagai sindiran atas apa yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Kedutaan Besar India di Jakarta dalam keterangan pada 1 Desember 2022, menjelaskan kepresidenan G20 India akan mempromosikan rasa kesatuan universal. Oleh karena itu, India mengusung tema 'Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan'. Tema itu ditekankan bukanlah sekedar slogan, namun atas pertimbangan perubahan terkini keadaan manusia, yang secara kolektif gagal dihargai.
India dalam presidensi G20 akan fokus pada penyembuhan bumi, mempromosikan keharmonisan dalam keluarga manusia, berupaya mendepolitisasi pasokan pangan dunia, pupuk, dan produk medis, sehingga ketegangan geopolitik tidak mengarah pada krisis kemanusiaan.
"Seperti dalam keluarga kita sendiri, mereka yang paling membutuhkan harus selalu menjadi perhatian utama kita," kata Modi.
Anggota G20 dalam KTT di Bali bulan lalu sepakat mengejar upaya membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 Celcius, termasuk mempercepat upaya untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap.
India, yang merupakan konsumen batu bara terbesar kedua di dunia, mengatakan akan memprioritaskan transisi secara bertahap ke bahan bakar yang lebih bersih dan pemotongan konsumsi rumah tangga, untuk mencapai emisi nol bersih pada 2070 dalam memenuhi janji dekarbonisasinya.
"Prioritas G20 kami akan dibentuk dalam konsultasi yang tidak hanya dengan mitra G20 kami, tetapi juga sesama pelancong kami di belahan dunia Selatan, yang suaranya seringkali tidak terdengar. Kami akan mendorong percakapan yang jujur di antara negara-negara paling kuat - untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal dan meningkatkan keamanan global," kata Modi.
REUTERS
Baca juga: Jokowi Serahkan Estafet Presidensi KTT G20 ke India
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini