Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Presiden Rusia Curiga Hubungan Amerika dan Uni Eropa Retak

Reporter

image-gnews
Dmitry Medvedev. AP/RIA-Novosti, Mikhail Klimentyev
Dmitry Medvedev. AP/RIA-Novosti, Mikhail Klimentyev
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menilai ‘pernikahan’ antara Amerika Serikat dan Uni Eropa tampaknya akan segera berakhir dengan perceraian menyusul adanya kecurangan ekonomi yang cukup jelas oleh Amerika Serikat. Ucapan Medvedev itu disampaikan di tengah derasnya laporan media kalau negara-negara anggota Uni Eropa mulai marah atas apa yang mereka lihat sebagai oportunisme Amerika di tengah krisis Ukraina.

“Amerika Serikat tidak punya niat untuk membagi pemasukannya. Sebaliknya, Amerika mencuri tabungan terakhir dari kelompok lansia dan sumber-sumber keuangan lainnya tanpa ragu,” kata Medvedev, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Senin, 28 November 2022.

Dmitry Medvedev. AP/Sergei Chirikov

Washington telah meningkatkan aktivitas bisnisnya di dalam negeri agar bisa menarik perusahaan-perusahaan dari Eropa dan mendorong negara-negara lain agar membeli produk buatan Amerika. Sedangkan pasar untuk barang-barang buatan Eropa menurun karena keputusan untuk memisahkan diri dari Rusia.

“Anda tidak bisa benar-benar mempercayai pelanggan kaya. Sesederhana itu, Eropa tidak dibolehkan !. Uni Eropa bisa saja berpisah dengan pasangannya yang curang dan memulai sebuah hidup baru yang bebas, namun kebanyakan mereka tidak punya cukup tekad dan testosteron untuk itu,” kata Medvedev.

Baca juga:Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Keretakan antara para pemimpin Eropa dan mitra-mitra mereka di Amerika Serikat telah terefleksikan dalam sejumlah pernyataan publik di lingkup Uni Eropa dan laporan media-media Barat. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, media Politico mewartakan ada sebuah kemarahan di Uni Eropa karena persepsi, di mana Washington mendapat keuntungan dari krisis yang sedang dialami negara-negara anggota Uni Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Politico dalam pemberitaannya menyebut sejumlah pejabat senior di Uni Eropa marah dengan fakta para pemasok energi dari Amerika Serikat menjual gas alam cair ke negara-negara Eropa dengan harga empat kali lipat lebih tinggi dari harga di dalam negeri. Sedangkan para kontraktor dari militer Amerika Serikat mendapat keuntungan dari penjualan yang lebih banyak senjata-senjata ke Ukraina.

Para pejabat di Uni Eropa juga menyoroti undang-undang pengurangan inflasi Amerika Serikat dan dampaknya pada insentif keuangan bagi pelaku bisnis yang ramah lingkungan yang mencoba bersaing dengan perusahaan-perusahaan asal Eropa. Uni Eropa sedang menghadapi kesulitan mengatasi naiknya harga energi di dalam negeri yang mencapai rekor tertinggi.

Sumber: RT.com

Baca juga: Dmitry Medvedev Ungkap Alasan Rusia Belum Hentikan Invasi ke Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

2 jam lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

14 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

15 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

16 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

23 jam lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza