Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dmitry Medvedev Ungkap Alasan Rusia Belum Hentikan Invasi ke Ukraina

Reporter

image-gnews
Dmitry Medvedev. AP/RIA Novosti, Dmitry Astakhov, Presidential Press Service
Dmitry Medvedev. AP/RIA Novosti, Dmitry Astakhov, Presidential Press Service
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat, 26 Agustus 2022, mengungkap kalau Moskow tidak akan menghentikan kampanye militernya di Ukraina meskipun Kyiv secara resmi meninggalkan keinginannya untuk bergabung dengan NATO. Setelah tak lagi jadi orang nomor satu di Rusia, Medvedev saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.

Medvedev juga berpandangan Rusia sudah siap untuk menggelar pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun dengan persyaratan tertentu. Sebelum invasi pada Februari 2022 lalu, Moskow sudah memperjelas keanggotaan Ukraina di NATO tidak bisa diterima oleh Negeri Beruang Merah tersebut.

“Mengumumkan partisipasinya di NATO saat ini sungguh vital, namun itu sudah tidak cukup lagi untuk membangun perdamaian,” kata Medvedev dalam wawancara dengan stasiun televisi LCI.

Menurut Medvedev, kampanye militer Rusia akan berlanjut hingga tujuannya tercapai. Yakni Presiden Vladimir Putin ingin denazifikasi Ukraina. Kyiv dan negara-negara Barat mengatakan tuduhan Putin itu tidak berdasar.

   

Petugas berusaha memadamkan api di lokasi serangan rudal Rusia di pelabuhan laut Odesa, Ukraina, 23 Juli 2022. Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout via REUTERS

Rusia dan Ukraina sudah menggelar sejumlah perundingan setelah invasi terjadi, namun belum ada kemajuan dan hanya ada sedikit prospek untuk kembali dimulainya perundingan. Medvedev mengatakan perundingan ini akan tergantung pada sejumlah keadaan dan Rusia sudah siap untuk bertemu dengan Zelensky.    

      

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Medvedev juga mengomentari kalau Amerika Serikat menjadi pensupali senjata ke Ukraina. Di antara suplai senjata itu adalah peluncur roket HIMARS, namun Medvedev meyakinkan itu belum menjadi sebuah ancaman yang substansial. Hanya saja, jika senjata-senjata kiriman Amerika Serikat tersebut menghantam targetnya dalam jarak jauh, maka perubahan mungkin terjadi.

    

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.  

Sedangkan Sekjen NATO Jens Stoltenberg memprediksi perang Ukraina bisa memakan waktu bertahun-tahun. Pasokan senjata yang dikirimkan ke tentara Ukraina bisa meningkatkan peluang untuk membebaskan wilayah Donbas dari kendali Rusia

Sumber: Reuters

Baca juga: Top 3 Dunia: Taiwan Kirim Bantuan Drone ke Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.            

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Pekerja kota menurunkan patung Mykola Schors, seorang komandan lapangan Soviet selama Perang Saudara Rusia, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung, di Kyiv, Ukraina 9 Desember 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.


Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

1 hari lalu

Korps Marinir Indonesia (KORMAR), dan Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) melaksanakan Latihan Pengintaian (RECONEX) Indonesia pada 24 April hingga 10 Mei di Antralina, Sukabumi. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir


Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

1 hari lalu

Seorang anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah rumah yang hancur, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Hatem Khaled
Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas


Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

2 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu bandara. Unsplash.com/Andrik Langfield
Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia


Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

2 hari lalu

Resimen Punjab Angkatan Darat India berbaris selama parade militer tahunan Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.


Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

2 hari lalu

Warga melihat ke seberang selat dari mercusuar , salah satu titik terdekat daratan Tiongkok ke pulau Taiwan, di Pulau Pingtan, provinsi Fujian, Tiongkok, 9 April 2023. REUTERS/Thomas Peter
Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru


Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.


Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

3 hari lalu

Presiden China Xi Jinping berbicara pada sesi pleno keempat Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 11 Maret 2023. GREG BAKER/Pool via REUTERS
Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia


Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan penghargaan kepada seorang tentara yang terluka saat ia mengunjungi Rumah Sakit Universitas Staten Island, tempat tentara Ukraina dirawat karena cedera perang, di New York, AS, 18 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.


Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 hari lalu

Seorang perwakilan dari kantor kejaksaan menunjukkan bagian dari rudal tak dikenal, yang diyakini pihak berwenang Ukraina dibuat di Korea Utara dan digunakan dalam serangan di Kharkiv awal pekan ini, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 6 Januari 2024. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy/File Photo
Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.