Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Miliki Perdana Menteri Baru, Bagaimana Sistem Pemerintahan di Malaysia?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim menghadiri upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 November 2022. Diangkatnya Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri adalah buah dari penantian panjang, dan dibui karena tuduhan sodomi dan korupsi yang telah disangkalnya. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim menghadiri upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 November 2022. Diangkatnya Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri adalah buah dari penantian panjang, dan dibui karena tuduhan sodomi dan korupsi yang telah disangkalnya. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia memiliki sistem pemerintahan yang unik dibanding sistem pemerintahan negara-negara lain. Pasalnya, negara ini merupakan negara federal dengan 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Lantas, bagaimana sebenarnya sistem pemerintahan di Malaysia?

Dikutip dari publikasi Sistem Pemerintahan Negara Malaysia, Malaysia merupakan negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki konstitusional yang dipimpin oleh raja sebagai kepala negara, di mana kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang atau konstitusi.

Kepala negara merupakan seorang raja yang disebut dengan Yang di-Pertuan Agong. Ia dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran.

Untuk urusan kepala pemerintahan, Malaysia diperintah oleh perdana menteri. Perdana menteri Malaysia adalah kepala pemerintahan eksekutif yang dipilih secara tidak langsung. Ia ditunjuk secara resmi oleh Yang di-Pertuan Agong, sang kepala negara. Perdana Menteri dan kabinetnya bertanggung jawab secara kolektif kepada Parlemen.

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster dari warisan Kolonial Britania. Namun di dalam prakteknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif dan yudikatif.

Kekuasaan yudikatif dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak merdeka pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut dengan Barisan Nasional.

Sistem politik Malaysia dapat dikatakan demokrasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembagian kekuasaan dan adanya pelaksanaan pemilu, meskipun jika dilihat lebih dalam tidak begitu demokratis karena tidak menganut asas jujur dan adil. Di Malaysia, seperti kebanyakan negara lain, kekuasaan negara terdiri dari badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Malaysia, yang menganut sistem parlementer, pelaksanaan pemilu bisa disederhanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemilih dalam menentukan pilihan. Partai-partai dengan latar belakang ras dan ideologi yang beragam itu bertarung dalam dua bendera koalisi, yang dijalin sebelum dan sesudah pemilu, serta dilakukan secara permanen.

Ditelisik lebih dalam, kerangka konstitusional sistem politik Malaysia memiliki sifat demokratis. Namun, kerangka konstitusional yang demokratis ini disertai kontrol otoritarian yang luas untuk menyumbat oposisi yang efektif.

Sejak awal sistem politik Malaysia merupakan campuran dari karakteristik responsif dan represif yang dirancang untuk cenderung menguntungkan partai pemerintah sehingga hampir mustahil mereka dapat dikalahkan.

Pemilu di Malaysia memiliki dua tingkat, yakni tingkat nasional dan tingkat negara bagian. Di tingkat nasional, Pemilu memilih keanggotaan Dewan Rakyat. Sedangkan pemilihan umum di tingkat negara bagian untuk memilih anggota Legislatif Negara Bagian.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Raja Malaysia Segera Bentuk Pemerintahan Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

13 jam lalu

Prabowo-Gibran tengah merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden untuk bergabung ke koalisi Prabowo.
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

14 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

14 jam lalu

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat memimpin Kunjungan Kerja Reses, di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/4/2024). Foto: Wilga/vel
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

18 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

21 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

22 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

22 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.