Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Menuding Serangan Turki ke Suriah Membahayakan Pasukannya

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Dampak serangan udara, yang menurut Kementerian Pertahanan Turki dilakukan di Derik, Suriah, 20 November 2022. Kantor Berita Utara/Handout via REUTERS
Dampak serangan udara, yang menurut Kementerian Pertahanan Turki dilakukan di Derik, Suriah, 20 November 2022. Kantor Berita Utara/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPentagon secara tidak langsung menuduh Turki membahayakan pasukan Amerika Serikat yang berbasis di Suriah setelah Turki dengan gencar melakukan serangan udara ke pangkalan yang digunakan pasukan Amerika dan pejuang Kurdi yang didukung Amerika.

Baca: Warga Qatar Memakai Ban Lengan Pro-Palestina saat Menonton Piala Dunia 2022

“Serangan udara baru-baru ini di Suriah secara langsung mengancam keselamatan personel Amerika yang bekerja di Suriah dengan mitra lokal untuk mengalahkan ISIS dan menjaga lebih dari 10 ribu tahanan ISIS,” kata Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam lalu seperti dikutip Al Arabiya, Kamis, 24 November 2022.

Pada hari Selasa, militer Amerika mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak selama operasi militer terbaru Turki melawan pejuang Kurdi di Suriah mendekati pangkalan yang digunakan oleh Amerika. Tetapi serangan itu tidak membahayakan nyawa setiap personel Amerika.

Namun, pernyataan itu berubah sehari kemudian ketika Komando Pusat Amerika (CENTCOM) menyatakan serangan udara Turki telah menempatkan pasukan Amerika dalam risiko.

Pada hari Rabu, seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Voice of America bahwa pasukan Amerika berada dalam jarak 300 meter dari pangkalan di al-Hasakah, Suriah timur laut.

Hal ini dibahas dalam percakapan telepon pagi hari antara Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan mitranya dari Turki. Hasil percakapan itu menyebutkan kedua jenderal itu membahas beberapa hal yang menjadi kepentingan strategis bersama dan Turki adalah sekutu utama NATO.

Tidak ada penyebutan khusus tentang serangan di Suriah, meskipun sumber yang mengetahui seruan tersebut mengatakan hal itu menjadi fokus utama diskusi mereka.

Dalam pernyataan dari Ryder pada Rabu malam, Pentagon mengatakan sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi di Suriah utara, Irak, dan Turki.

“Eskalasi ini mengancam kemajuan Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS selama bertahun-tahun untuk menurunkan dan mengalahkan ISIS,” kata Ryder. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat Amerika, termasuk Presiden Joe Biden, sebelumnya menuduh Ankara dan Recep Tayyip Erdogan merusak perang melawan ISIS karena kampanye militer melawan Kurdi yang didukung Amerika.

Turki sangat marah dengan Washington dalam beberapa tahun terakhir karena Amerika bermitra dengan Pasukan Demokrat Suriah untuk melawan ISIS di dalam wilayah Suriah dan Irak.

Pasukan Turki juga baru-baru ini mengebom sasaran Kurdi di Irak, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas ledakan bom di Istanbul, Turki, sepekan sebelumnya yang menewaskan enam orang.

Turki menyalahkan milisi Kurdi sebagai dalang di balik serangan itu.

Pada hari Ahad, Turki menyatakan telah menghancurkan 89 sasaran Kurdi di Suriah dan Irak. Pentagon menyatakan tindakan militer yang tidak terkoordinasi mengancam kedaulatan Irak.

“De-eskalasi segera diperlukan untuk mempertahankan fokus pada misi mengalahkan ISIS dan memastikan keselamatan dan keamanan personel di lapangan yang berkomitmen untuk misi mengalahkan ISIS,” kata Sekretaris Pers Pentagon. Ia menambahkan Amerika mengakui masalah keamanan Turki tetapi mencatat bahwa Washington khawatir tentang serangan ke infrastruktur sipil yang disengaja.

Baca: Putin Bahas Batas Harga Minyak Barat dengan Irak

AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

1 jam lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

2 jam lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Kilas Balik di Balik Dukungan Beyonce kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024

16 jam lalu

Beyonce. Instagram.com/@beyonce
Kilas Balik di Balik Dukungan Beyonce kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024

Kamala Harris menggunakan lagu 'Freedom' milik Beyonce dalam kampanye Pilpres AS 2024, sebagai simbol perjuangan dan kebebasan.


Profil Keluarga Kamala Harris: Sosok Suami dan Anak-anaknya

20 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara di markas besar Kampanye Kepresidenannya di Wilmington, DE, AS, 22 Juli 2024. Kamala Harris tampil perdana sejak Joe Biden keluar dari pemilihan presiden dan mendukungnya. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Profil Keluarga Kamala Harris: Sosok Suami dan Anak-anaknya

Kamala Harris merupakan sosok Wakil Presiden Amerika Serikat pertama yang berdarah India-Afrika. Berikut profil keluarga Kamala Harris.


Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Reuters
Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

Putin mengatakan kepada Assad bahwa dia khawatir akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah


Kamala Harris Nyapres, Berikut Beberapa Kendala Harus Dihadapinya

1 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara di markas besar Kampanye Kepresidenannya di Wilmington, DE, AS, 22 Juli 2024. Kamala Harris tampil perdana sejak Joe Biden keluar dari pemilihan presiden dan mendukungnya. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Kamala Harris Nyapres, Berikut Beberapa Kendala Harus Dihadapinya

Jalan Kamala Harris menuju pencalonan sebagai Presiden Amerika Serikat tak mulus. Meski mendapat dukungan Joe Biden, ada beberapa kendala dihadapannya


Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

1 hari lalu

Kamala Harris Tuai Dukungan Hillary Clinton di Pilpres AS, Berikut Profil Dua Sosok Perempuan Berpengaruh Ini

Wakil Presiden Kamala Harris disebut punya kans menang melawan kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Hillary Clinton dukung Kamala Harris.


Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

2 hari lalu

Peti mati korban serangan ISIS di Kerman, tergeletak saat upacara pemakaman di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

Serangan terhadap masjid Syiah di Oman minggu lalu kemungkinan ditujukan untuk menabur perselisihan sektarian di negara penengah regional utama.


Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Presiden Israel, Isaac Herzog. SAUL LOEB/Pool via REUTERS
Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya ditahan selama 40 menit saat mendarat bandara Paris Charles de Gaulle karena masalah keamanan


Kamala Harris Digadang-gadang Calon Presiden AS, Berikut Nama Perempuan yang Pernah Memimpin Negara

2 hari lalu

Presiden Republik Liberia Ellen Johnson Sirleaf. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kamala Harris Digadang-gadang Calon Presiden AS, Berikut Nama Perempuan yang Pernah Memimpin Negara

Sederet nama-nama kepala negara perempuan dihimpun dari berbagai sumber, akankah Kamala Harris menyusul?