Lebih dari 130 warga Palestina telah tewas dalam pertempuran Israel-Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki tahun ini, menjadikan tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan sejak 2006.
Kelompok militan Palestina, Hamas, memuji pengeboman yang tampak jelas itu tetapi mengklaim tidak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanoua, mengatakan pengeboman itu akibat kejahatan yang dilakukan Israel dan para pemukim Yahudi.
Ledakan itu terjadi ketika mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bernegosiasi dengan sekutu untuk membentuk pemerintahan sayap kanan baru termasuk anggota partai agama dan sayap kanan.
Baca: Erdogan Akan Kerahkan Tentara dan Tank untuk Menggempur Milisi Kurdi
THE TIMES OF ISRAEL | REUTERS