TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya akan segera menyerang milisi Kurdi dengan tank dan tentara. Dalam pidatonya di timur laut Turki pada Selasa, 22 November 2022, Erdogan mengisyaratkan kemungkinan serangan darat terhadap milisi Kurdi di Suriah setelah serangan balasan meningkat di sepanjang perbatasan.
Baca: Remaja Palestina Tewas dalam Bentrokan dengan Tentara Israel di Tepi Barat
Dua sumber militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa pernyataan Erdogan itu disampaikan ketika artileri Turki terus membombardir pangkalan Kurdi dan sasaran lain di dekat kota Tal Rifaat dan Kobani di Suriah.
“Kami telah menekan teroris selama beberapa hari dengan pesawat, meriam, dan senjata kami,” kata Erdogan. “Insya Allah, kami akan membasmi mereka semua secepat mungkin dengan tank dan tentara kami.”
Erdogan mengatakan sebelumnya bahwa operasi militer Turki tidak akan terbatas pada serangan udara tetapi juga bisa melibatkan pasukan darat. Turki telah melakukan beberapa operasi militer besar-besaran terhadap milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah atau YPG dan milisi Negara Islam (ISIS) di Suriah utara dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Pada hari Senin, Turki mengatakan YPG membunuh dua orang dalam serangan mortir dari Suriah utara, menyusul operasi udara Turki terhadap milisi pada akhir pekan dan serangan bom di Istanbul sepekan sebelumnya, yang menewaskan enam orang.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin YPG mengatakan 15 warga sipil dan pejuang tewas dalam serangan Turki dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar berjanji melanjutkan operasi melawan para milisi, memperbarui seruan kepada sekutu NATO-nya, Amerika Serikat, untuk berhenti mendukung pasukan Kurdi Suriah yang oleh Ankara disebut sebagai sayap dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
“Kami memberi tahu semua mitra kami, terutama Amerika Serikat, di setiap tingkatan, bahwa YPG sama dengan PKK dan tetap dengan permintaan kami agar mereka menghentikan setiap jenis dukungan untuk teroris,” kata Akar kepada komisi parlemen dalam pidatonya.