TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan seorang remaja Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Nablus, Tepi Barat, pada Selasa malam hingga Rabu dinihari, 22-23 November 2022.
Baca: Ini Sosok Raja Malaysia yang Akan Memilih Perdana Menteri Baru
Bentrokan terjadi ketika tentara Israel berusaha mengamankan ziarah bulanan para pengikut Yahudi Ortodoks ke sebuah tempat suci jauh di dalam wilayah Palestina di Tepi Barat utara.
Kementerian Kesehatan mengatakan remaja berusia 16 tahun itu bernama Ahmed Shehadeh. Ia tewas ditembak di dada di tengah bentrokan dan meninggal di sebuah rumah sakit di kota itu.
Kementerian mengatakan setidaknya empat warga Palestina juga terluka dalam bentrokan itu, seorang di antaranya dalam kondisi kritis.
Sayap lokal Jihad Islam dan kelompok teror Sarang Singa (Lion’s Den) yang berbasis di Nablus mengaku bertanggung jawab atas penembakan dan pelemparan bahan peledak ke pasukan yang mengawal peziarah Israel ke Makam Yusuf di pinggiran Nablus.
Dalam video yang beredar di media sosial, tembakan senjata berat terdengar di seluruh kota Tepi Barat. Klip lain menunjukkan warga Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan.
Tidak ada komentar segera dari Pasukan Pertahanan Israel tentang bentrokan itu.
Makam Yusuf terletak di dalam Area A Tepi Barat, yang secara resmi berada di bawah kendali Otoritas Palestina sepenuhnya, meskipun militer Israel secara teratur masuk yang ditentang oleh Palestina.
Pasukan Israel melarang warga Israel memasuki Area A tanpa otorisasi sebelumnya dan beberapa mengkritik serangan bulanan sebagai provokasi yang tidak perlu yang menempatkan tentara Israel dalam bahaya.
Makam Yusuf dipuja oleh beberapa orang sebagai tempat peristirahatan terakhir dari Yusuf yang alkitabiah. Ziarah ke makam oleh ortodoks Israel dilakukan setiap bulan, jika tidak lebih sering. Ziarah itu hampir selalu memicu bentrokan kekerasan dengan penduduk lokal Palestina ketika pasukan Israel memasuki Nablus sebelumnya untuk mengamankan daerah tersebut bagi kedatangan para peziarah garis keras.
Dalam beberapa bulan terakhir, orang-orang bersenjata Palestina telah berulang kali menargetkan pasukan yang beroperasi di Tepi Barat, serta pos-pos militer, tentara yang beroperasi di sepanjang penghalang keamanan Tepi Barat, permukiman Israel, dan warga sipil di jalan.
Bentrokan itu terjadi ketika militer terus melancarkan serangan antiteror besar-besaran yang sebagian besar difokuskan di Tepi Barat utara untuk menangani serangkaian serangan Palestina yang telah menewaskan 29 orang di Israel dan Tepi Barat sejak awal tahun ini.
Operasi tersebut telah menjaring lebih dari 2.000 penangkapan dalam penggerebekan hampir setiap malam. Operasi itu menyebabkan lebih dari 130 warga Palestina tewas, banyak dari mereka tewas saat melakukan serangan atau selama bentrokan dengan pasukan keamanan.
Pasukan Israel menyatakan mereka diserang di Nablus dan menangkap 16 orang Palestina yang dicari dalam serangan penangkapan di Tepi Barat pada Selasa pagi.
Baca: Luncurkan Kapal Pemecah Es Nuklir, Putin: Rusia Hebat di Arktik
THE TIMES OF ISRAEL | REUTERS