TEMPO.CO, Jakarta - Kerja keras tak kenal waktu Elon Musk di Twitter membuat para investor Tesla khawatir. Sejak mengakuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar, Musk “bekerja dan tidur” di perusahaan media sosial itu sampai platform itu diperbaiki.
Baca: Joe Biden Minta Serangan Rudal yang Nyasar ke Polandia Diselidiki
Kegemaran Musk bekerja berjam-jam di saat-saat krisis telah menjadi bagian terkenal dari dirinya. Namun keterlibatan Musk hingga jauh ke dalam Twitter membuat beberapa investor Tesla khawatir tentang kemampuannya untuk berfokus pada perannya sebagai CEO produsen mobil itu.
"Investor Tesla akan frustrasi," kata Gene Munster, mitra pengelola di perusahaan modal ventura Loup Ventures. Ia menambahkan Musk mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu di Twitter.
Musk, yang diperkirakan akan memberikan kesaksian di pengadilan pada hari Rabu, 16 November 2022, tentang apakah paket pembayaran US$ 56 miliar di Tesla dapat dibenarkan, tidak menanggapi surat elektronik dari Reuters yang meminta komentar.
Dia mencuit pada hari Senin, "Saya juga punya Tesla.” Dia berencana bekerja di pembuat kendaraan listrik untuk Beberapa hari dalam pekan ini. Tesla memiliki kantor di Palo Alto dan pabrik di Fremont. Keduanya berada di negara bagian California.
Pada 2018, Elon Musk bekerja sepanjang malam dan tidur di pabrik Tesla Inc di California dan Nevada ketika perusahaan itu berjuang untuk meningkatkan produksi Model 3.
Harga saham Tesla telah turun 50 persen sejak awal April, ketika dia mengungkapkan telah mengambil saham di Twitter. Penjualan saham Tesla milik Musk—dengan total $20 miliar sejak dia mengungkapkan kepemilikannya di Twitter—telah menambah tekanan.
Tesla menghadapi daftar tantangan yang terus bertambah mulai dari kekhawatiran permintaan di China hingga pemeriksaan peraturan atas klaim yang dibuatnya tentang kemampuan teknologi bantuan pengemudi Autopilot di Amerika Serikat.
Sejauh bulan ini, cuitan Musk tentang upayanya memperbaiki Twitter telah menyumbang lebih dari dua pertiga postingannya di platform yang dia akuisisi pada Oktober lalu itu.
Tesla hanya menyumbang 3 persen dari twitnya sejak 1 November hingga 15 November lalu, turun dari rata-rata hampir 16 persen selama delapan bulan sebelumnya.
Munster memprkirakan Twitter akan menyedot perhatian Musk selama 6-12 bulan ke depan. Dia mengatakan Tesla adalah perusahaan yang lebih berkembang daripada hari-hari sebelumnya dan tidak terlalu bergantung pada Musk.
Dalam beberapa hari terakhir, Musk mengatakan beban kerjanya meningkat secara signifikan setelah pembelian Twitter.
"Begitu Twitter berada di jalur yang benar, saya pikir itu jauh lebih mudah dikelola daripada SpaceX atau Tesla," kata Musk awal bulan ini.
Investor Tesla, Ross Gerber, pendukung kuat Musk, mengatakan pada hari Selasa bahwa Tesla perlu menemukan wakil Musk. "Saya pikir dia akhirnya mencapai titik di mana dia benar-benar menantang dirinya sendiri. Saya pikir mereka perlu menemukan orang yang tepat. Dan sejujurnya, mereka tidak memiliki orang itu.”
Baca: Andrzej Duda Belum Temukan Bukti Siapa Penembak Rudal ke Perbatasan Polandia - Ukraina
REUTERS