Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan OHCHR Sebut Rusia dan Ukraina Sama-sama Menyiksa Tahanan Perang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) menyebut Rusia dan Ukraina diduga telah menyiksa tahanan perang selama konflik di Ukraina. Di antara contoh penyiksaan adalah pemukulan, penggunaan alat kejutan listrik dan ditelanjangi paksa.

 

Dilansir dari Al Jazeera, temuan tim pemantauan OHCHR yang bermarkas di Ukraina didasarkan pada wawancara pada lebih dari 100 tahanan perang, baik dari kubu Rusia maupun Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina akan segera memasuki bulan kesembilan.

 

Pada Selasa 15 November 2022, kantor OHCHR meminta Kyiv dan Moskow untuk menyelidiki dan melakukan penuntutan terhadap semua tuduhan pelanggaran. Ukraina dan Rusia sama-sama pihak yang ada dalam Konvensi Jenewa, yang menetapkan hukum perang, termasuk perlakuan terhadap tahanan perang.

Baca juga: Nikita Mirzani Memohon Alih Penahanan, Apa Itu Tahanan Rumah?

 

Personel militer Rusia berbaris saat dibebaskan pada 3 November 2022. Dalam pertukaran tawanan perang antara Rusia dan Ukraina itu sebanyak 214 personel militer dibebaskan. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS

Matilda Bogner, Kepala Misi Pemantauan OHCHR, mengatakan pada jumpa pers di Jenewa bahwa dari 159 tahanan Ukraina yang diwawancarai, sebagian besar melaporkan adanya penyiksaan dan perlakuan buruk.

 

Bogner memberi contoh penyiksaan, yakni diserang anjing galak, disetrum dengan Taser dan kekerasan seksual. Bogner mengatakan perlakuan itu ditujukan untuk mengintimidasi dan mempermalukan para tahanan.

 

Seorang laki-laki yang ditahan di penjara koloni dekat Olenivka, di wilayah Donetsk timur Ukraina, menceritakan anggota kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Rusia menempelkan kabel ke alat kelaminnya dan hidungnya, lalu menyetrumnya.

 

“Mereka hanya bersenang-senang dan tidak tertarik dengan jawaban saya atas pertanyaan mereka,” kata mantan tahanan tersebut, yang dilindungi identitasnya.

 

Mantan tahanan dari Ukraina lainnya, menggambarkan dia ditikam, ditembak dengan pistol setrum, diancam pura-pura hendak dieksekusi, tangan dan kaki digantung, dan disundut rokok.

 

“Kami juga mendokumentasikan berbagai bentuk kekerasan seksual, seperti menarik korban laki-laki dengan tali yang diikatkan di alat kelaminnya, atau ditelanjangi paksa yang dikombinasikan dengan ancaman perkosaan,” kata Bogner.

 

Wawancara dengan tahanan Ukraina dilakukan setelah mereka dibebaskan. Sebab Rusia tidak memberi penyelidik akses ke tempat penahanan.

 

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menyangkal adanya penyiksaan atau bentuk penganiayaan lain terhadap tawanan perang.

 

Sedangkan di pihak Ukraina, Bogner melaporkan dugaan adanya penyiksaan terhadap 175 tahanan asal Rusia yang ditahan oleh tentara Ukraina. Para tahanan asal Rusia melaporkan kondisi yang buruk dan memalukan (yang mereka alami).

 

Beberapa mengatakan mereka dimasukkan ke dalam truk dalam keadaan tanpa busana dan tangan terikat di belakang punggung.

 

Tim PBB, yang diberi akses oleh Kyiv ke tempat penahanan Ukraina, mengatakan pihaknya juga telah mendokumentasikan kasus-kasus yang disebut pemukulan selamat datang di sebuah koloni hukuman.

 

"Dalam beberapa kasus, tawanan perang ditikam atau disetrum dengan telepon militer 'TAPik' oleh petugas keamanan Ukraina atau personel militer yang menjaga mereka," kata Bogner.

 

Kyiv sebelumnya mengatakan akan memeriksa semua informasi mengenai perlakuan terhadap tahanan perang dan akan menyelidiki setiap pelanggaran dan mengambil tindakan hukum.

 

Al Jazeera | Nugroho Catur Pamungkas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

10 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

18 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

1 hari lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.