TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Inggris, British Airways, mengizinkan staf pria untuk memakai make-up dan membawa tas tangan. Menurut perusahaan, semua pilot dan awak kabin dapat mengecat kuku serta memakai maskara, apa pun jenis kelaminnya.
Baca: Daftar Rute Penerbangan Paling Sibuk di Dunia
Staf British Airways diminta untuk berani, bangga dan menjadi diri sendiri. Maskapai penerbangan ini merombak aturan seragam yang ketat untuk memungkinkan awak kabin dan pilot pria memakai make-up serta membawa tas tangan selama penerbangan.
Dalam memo internal yang dirilis pada Rabu lalu, 9 November 2022, dan dikutip oleh media, perusahaan mengatakan kepada staf bahwa pedoman baru akan dianut oleh semua orang tanpa memandang jenis kelamin, identitas gender, etnis, latar belakang, budaya, identitas seksual, atau lainnya.
Maskapai ini mengatakan hampir menyelesaikan tinjauan kebijakan seragam lama setelah maskapai lain seperti Virgin Atlantic memutuskan untuk membuat seragam tradisional pria dan wanita netral gender.
Langkah itu dilakukan ketika maskapai seperti British Airways telah beralih dari divisi tradisional berdasarkan gender. British Airways bahkan telah menghapus tuan dan nyonya dalam pengumumannya untuk membuat semua pelanggan merasa diterima.
Menurut Daily Mail, British Airways mengatakan kepada pilot pria dan awak kabin bahwa mereka dapat mengenakan sentuhan maskara dan pewarna bibir. Mereka juga bisa mengenakan bulu mata palsu dan mengecat kuku.
Semua staf sekarang juga akan memiliki lebih banyak pilihan dalam hal gaya rambut. Semua orang akan diizinkan untuk membawa tas tangan, terlepas dari identitas gender atau jenis kelamin.
Meski demikian, perusahaan memutuskan tetap menggunakan seragam pria dan wanita tradisional serta melarang untuk memperlihatkan tato.
Seorang juru bicara British Airways mengatakan kepada outlet tersebut bahwa perusahaan berkomitmen pada lingkungan kerja yang inklusif. Pedoman yang diperbarui untuk perawatan, kecantikan, dan aksesori memungkinkan karyawan menghadirkan versi diri mereka yang terbaik dan paling autentik untuk bekerja setiap hari.
Pada bulan September, Virgin Atlantic memperbarui kebijakan seragamnya dengan sepenuhnya menghapus persyaratan pakaian gender. Pekerja pria diperkenankan mengenakan rok dan make-up. Para kru pria juga dibebaskan mengekspresikan identitas mereka yang sebenarnya.
Langkah untuk mengizinkan pramugari pria mengenakan gaun dan make-up telah mendapat kritik dari pelanggan. Beberapa mengatakan bahwa maskapai yang membuat pembaruan inklusivitas ini seharusnya fokus pada peningkatan pengalaman bagi para pelancong. Pelanggan lain menyebut bahwa ini adalah kegilaan yang terbangun.
Maskapai penerbangan lain di seluruh dunia juga telah memperbarui pedoman mereka. S7 Rusia, AirBaltic Latvia, dan Air New Zealand baru-baru ini mengizinkan staf memiliki tato, tindikan, rambut berwarna cerah, serta janggut yang terlihat untuk karyawan pria.
Simak: Kekurangan Pegawai, British Airways Banyak Batalkan Penerbangan
RUSSIA TODAY