Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenderal AS: Lebih dari 100.000 Tentara Rusia Tewas dan Terluka di Ukraina

Reporter

image-gnews
Seorang pendeta memercikkan air suci ke pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial pasukan sebelum keberangkatan mereka ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. Mobilisasi tersebut merupakan pengakuan diam-diam bahwa Rusia  menghadapi kesulitan serius dalam perang dengan Ukraina, yang disebut Vladimir Putin sebagai
Seorang pendeta memercikkan air suci ke pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial pasukan sebelum keberangkatan mereka ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. Mobilisasi tersebut merupakan pengakuan diam-diam bahwa Rusia menghadapi kesulitan serius dalam perang dengan Ukraina, yang disebut Vladimir Putin sebagai "operasi militer khusus". REUTERS/Sergey Pivovarov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal top Amerika Serikat (AS) Mark Milley memperkirakan pada Rabu bahwa 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka di Ukraina. Kepala Staf Gabungan AS itu menambahkan angkatan bersenjata Ukraina "mungkin" menderita jumlah korban yang sama sejak invasi Moskow pada 24 Februari lalu.

Baca juga: Amerika Optimis Ada Potensi Negosiasi di Perang Ukraina

Milley mengatakan konflik sejauh ini telah mengubah 15 juta-30 juta orang Ukraina menjadi pengungsi, dan menewaskan sekitar 40.000 warga sipil Ukraina. “Anda melihat lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka. Hal yang sama mungkin di pihak Ukraina. Banyak penderitaan manusia,” kata Milley kepada Economic Club of New York.

Perkiraan tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen oleh Reuters pada Kamis 10 November 2022.

Pernyataan Milley menawarkan perkiraan korban tertinggi Rusia hingga saat ini dalam konflik yang hampir berlangsung sembilan bulan itu. Prediksi ini datang ketika Ukraina dan Rusia menghadapi potensi jeda musim dingin dalam pertempuran yang menurut para ahli dapat menawarkan peluang negosiasi.

Ditanya tentang prospek diplomasi di Ukraina, Milley mencatat bahwa penolakan awal untuk bernegosiasi dalam Perang Dunia I menambah penderitaan manusia dan menyebabkan jutaan lebih banyak korban.

“Jadi, ketika ada kesempatan untuk bernegosiasi, ketika perdamaian dapat dicapai, manfaatkan momen itu,” kata Milley.

Sebelumnya pada Rabu, Rusia mengumumkan pasukannya akan menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro dekat kota strategis Ukraina selatan Kherson, dalam kemunduran signifikan bagi Moskow dan titik balik potensial dalam perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa ahli mengatakan kemunduran terbaru untuk Moskow memungkinkan Ukraina untuk bernegosiasi dengan posisi yang kuat. Sementara yang lain berpendapat bahwa Rusia mungkin menggunakan negosiasi untuk mengulur waktu untuk mengatur ulang dan memperbaiki pasukannya untuk serangan musim.

Milley mengatakan indikator awal menunjukkan Rusia menindaklanjuti dengan penarikannya dari Kherson. Namun, dia mengingatkan bahwa itu bisa memakan waktu untuk menyelesaikannya.

“Tidak akan memakan waktu satu atau dua hari, ini akan memakan waktu berhari-hari dan bahkan mungkin berminggu-minggu untuk menarik pasukan itu ke selatan sungai itu,” kata Milley, memperkirakan bahwa Rusia mungkin memiliki 20.000 hingga 30.000 tentara di utara sungai Dnipro.

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya telah berhenti melakukan intervensi langsung di Ukraina. Namun, mereka tetap mempersenjatai, menasihati dan memungkinkan militernya untuk mempertahankan Kyiv melawan tentara invasi Rusia.

Baca juga: Zelensky Klaim 40.000 Tentara Rusia Tewas dalam Perang di Ukraina

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

7 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 jam lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

14 jam lalu

Foto udara menunjukkan area yang terkena dampak banjir di Lajeado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 3 Mei 2024. Jeff Botega/Agencia RBS via REUTERS
Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

15 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.