TEMPO.CO, Jakarta - Jutaan warga Guangzhou pada Rabu, 9 November 2022, melakukan tes massal virus corona menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Kota itu. Guangzhou adalah sebuah kota di selatan Cina yang telah menjadi pusat lalu - lintas manufaktur.
Tes massal virus corona dilakukan masyarakat Guangzhou setelah ditemukan hampir dua ribu kasus positif Covid-19 dalam tempo dua hari. Kondisi ini tercatat sebagai yang terburuk di Kota Guangzhou sejauh ini.
Penularan secara lokal kasus Covid-19 di Cina mencapai puncak tertinggi sejak 30 April 2022. Otoritas mengumumkan di media sosial ada lima distrik yang mewakili lebih dari separuh populasi Kota Guangzhou atau hampir 19 juta orang harus menjalani tes massal Covid-19.
Baca juga: Tsai Ing-wen Ingatkan Ancaman Invasi Cina
Lonjakan kasus positif Covid-19 di Guangzhou muncul di tengah upaya sejumlah kota di Cina, yang bangkit dari pandemi Covid-19 secara ekonomi, di antaranya Ibu Kota Beijing Zhengzhou and Chongqing. Warga di tiga kota tersebut berharap Cina mau melonggarkan pembatasan aturan Covid-19 secepatnya. Cina adalah negara dengan perekonomian terbasar kedua di dunia
Otoritas di Cina bertekad mengatasi wabah Covid-19 dan berkomitmen pada kebijakan nol kasus Covid-19 yang diterbitkan Presiden Cina Xi Jinping, tanpa harus menjalankan lockdown massal atau seperti yang dilakukan di Shanghai pada awal tahun ini.
Pada pekan ini, warga di distrik-distrik di Guangzhou akan menjalankan tes virus corona, termasuk yang ada di Haizhu, yang cukup banyak kasus virus coronanya. Distrik Haizhu menjalani lockdown lokal pada Sabtu, 5 November sampai Senin, 7 November 2022, namun lockdown diperpanjang jadi sampai Jumat, 11 November 2022 karena kasus Covid-19 di sana meningkat.
“Komplek perumahan saya di distrik Tianhe sudah berstatus lockdown sejak kemarin. Saya tiba-tiba saja mendapat kabar dari RT di komplek tempat tinggal saya kalau warga diminta untuk tidak keluar rumah kalau tidak ada yang mendesak. Untung saja, saya baru belanja sembako belum lama ini,” kata Jason Li, warga Guangzhou, yang tidak tahu lockdown akan berlangsung sampai kapan.
Lily Li, warga Guangzhou, mengatakan wabah Covid-19 di wilayahnya dalam dua hari terakhir memang memburuk. Virus corona sekarang sudah menyebar ke Tianhe, yakni wilayah utara Haizhu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus Baru COVID-19 Naik, Warga China Keluhkan Sulitnya Masuk Beijing
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.