TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Iran "berbohong" setelah negara itu mengatakan pihaknya memasok drone kamikaze ke Rusia berbulan-bulan sebelum invasi ke Ukraina.
Iran pada Sabtu, 5 November 2022, mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka memasok Rusia dengan drone tetapi mengklaim mereka dikirim sebelum perang meletus pada bulan Februari.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan “sejumlah kecil” drone telah dipasok ke Rusia beberapa bulan sebelum pasukan Moskow menginvasi Ukraina, pada 24 Februari.
Tetapi selama pidatonya yang disiarkan televisi Ukraina pada Sabtu malam, Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Iran “berbohong tentang yang sudah jelas”, dengan mengatakan pasukan Kyiv menembak jatuh setidaknya 10 kendaraan udara tak berawak setiap hari.
Komentarnya muncul setelah tanggapan paling rinci Iran tentang masalah tersebut hingga saat ini, di mana Amirabdollahian mengatakan, "Keributan ini dibuat oleh beberapa negara Barat bahwa Iran telah menyediakan rudal dan pesawat tak berawak ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina - bagian rudal benar-benar salah."
“Bagian drone itu benar dan kami mengirim ke Rusia sejumlah kecil drone beberapa bulan sebelum perang Ukraina.”
Menurut Zelensky, jika Iran terus berbohong, dunia akan melakukan lebih banyak upaya untuk menyelidiki kerja sama antara rezim Rusia dan Iran dan apa yang Moksow bayarkan kepada Teheran untuk kerja sama semacam itu.
“Tidak akan ada hal seperti itu di dunia modern yang teroris atau komplotannya tidak akan dihukum,” kata Zelensky seperti dikutip dari Ukrinform.
Reuters, Ukrinform