TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memastikan akan hadir dalam beberapa pertemuan tingkat tinggi di bulan ini, seperti APEC hingga KTT G20. Dalam lawatan Asia itu, Trudeau akan memfokuskan peran Kanada mendorong pertumbuhan di kawasan Indo-Pasifik hingga menyerukan dukungan terhadap Ukraina.
Baca: Rusia Mengklaim Suku Cadang Drone Penyerang Kapalnya Buatan Kanada
“Saya berharap dapat bertemu dengan para pemimpin global, termasuk rekan-rekan dari kawasan Indo-Pasifik, untuk terus menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang," kata Trudeau dalam sebuah pernyataan, Rabu, 2 November 2022.
Rangkaian kunjungan Trudeau akan dimulai dengan berpartisipasi dalam KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Phnom Penh, Kamboja, dari 12 hingga 13 November 2022. Dia akan ikut sesi KTT ASEAN-Kanada untuk menandai peringatan 45 tahun hubungan dialog ASEAN-Kanada.
Pada KTT G20, dari 15 hingga 16 November 2022, Perdana Menteri akan mendukung presidensi Indonesia, termasuk agendanya mencari solusi untuk kerawanan pangan dan energi, perubahan iklim, dan kesehatan.
Sementara, dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC pada tanggal 18 November 2022, Perdana Menteri Trudeau akan menegaskan kembali komitmen Kanada untuk membuka kerja sama ekonomi dan menghilangkan hambatan perdagangan di kawasan Indo-Pasifik.
Perdana Menteri kemudian akan berpartisipasi dalam KTT ke-18 la Francophonie, dari 19 hingga 20 November 2022. Dia akan memperkuat pentingnya melindungi demokrasi dan hak asasi manusia, membela dan mempromosikan bahasa Prancis , dan terus membangun ikatan yang kuat dengan mitra Francophonie Kanada di semua benua.
Kantor Trudeau mencatat, pihaknya juga akan menyoroti pentingnya terus bekerja dengan sekutu dan mitra untuk mendukung Ukraina, serta negara-negara lain yang paling terkena dampak perang.
Trudeau mau meminta negara-negara di seluruh dunia tetap bersatu dalam menghadapi agresi Rusia dan memberikan perhatian atas dampaknya pada krisis energi hingga pangan.
"Dia akan terus mengecam referendum palsu Rusia dan upaya pencaplokan ilegal wilayah pendudukan Ukraina, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan merupakan eskalasi lebih lanjut dari taktik yang digunakan oleh Rusia selama invasinya ke Ukraina," tulis kantor Perdana Menteri Kanada.
Simak: Kanada Repatriasi Empat Warganya dari Kamp Eks ISIS Suriah
DANIEL AHMAD