TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyatakan memiliki informasi yang menunjukkan Korea Utara secara diam-diam memasok Rusia dengan sejumlah peluru artileri dalam jumlah signifikan untuk perangnya di Ukraina.
Baca: Vladimir Putin Belum Putuskan Hadiri KTT G20
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Korea Utara berusaha mengaburkan pengiriman dengan menyalurkannya melalui negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.
“Indikasi kami adalah Korea Utara diam-diam memasok dan kami akan memantau untuk melihat apakah pengiriman telah diterima," kata Kirby pada pengarahan virtual, Rabu, 2 November 2022.
Ia menambahkan Washington akan berkonsultasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai masalah pertanggungjawaban atas pengiriman tersebut.
“Ini bukan jumlah yang tidak signifikan, tapi kami tidak percaya mereka mengirim dalam jumlah yang akan mengubah momentum perang," ujar dia.
"Dan itu tentu saja tidak akan mengubah hitungan kami. Dengan begitu banyak sekutu dan mitra kami dengan beragam kemampuan, kami akan terus menyediakannya untuk Ukraina.”
Pada September lalu, Korea Utara menyatakan mereka tidak pernah memasok senjata atau amunisi ke Rusia dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya. Mereka memperingatkan Amerika Serikat untuk tutup mulut dan berhenti menyebarkan desas-desus yang bertujuan menodai citra negara itu.
Mengacu pada peluncuran rudal Korea Utara pada hari Rabu, Kirby mengatakan rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel Amerika di kawasan itu. Ia menambahkan bahwa Amerika akan memastikan mereka memiliki kemampuan untuk membela sekutunya.
Korea Utara menembakkan sedikitnya 23 rudal ke laut pada hari Rabu, termasuk satu yang mendarat kurang dari 60 km di lepas pantai Korea Selatan. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menganggapnya sebagai perambahan teritorial.
Ini untuk pertama kalinya sebuah rudal balistik mendarat di dekat perairan Korea Selatan sejak semenanjung itu terbagi dua pada 1945. Itu juga rudal terbanyak yang pernah ditembakkan oleh Korea Utara dalam satu hari. Korea Selatan mengeluarkan peringatan serangan udara yang langka dan meluncurkan rudalnya sebagai balasan.
Baca: Polisi Tak Sigap di Malam Halloween Itaewon, Presiden Korea Selatan Murka
REUTERS