TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik baru Twitter, Elon Musk, membantah laporan New York Times tentang pemberhentian karyawan Twitter sebelum 1 November 2022 demi menghindari hibah saham yang jatuh tempo pada hari itu.
Menanggapi pertanyaan pengguna Twitter tentang PHK, Elon Musk mentweet: "Ini salah."
Baca juga Profil CEO Twitter Parag Agrawal yang Bawa Pesangon Rp600 M Usai Dipecat Elon Musk
The New York Times melaporkan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022, bahwa Musk memerintahkan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan hubungan kerja sebelum 1 November, ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi.
Mengutip orang-orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini, Times melaporkan pemecatan dimulai Sabtu.
Menurut laporan media pada hari Sabtu, Musk memecat eksekutif puncak dalam upaya untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar dan kuat, dan menyiapkan PHK lainnya pada Sabtu.
Musk memecat Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai $44 miliar platform media sosial itu pada hari Kamis.
Dia menuduh parta petinggi Twitter itu menyesatkan dia dan investor atas jumlah akun palsu di platform. Menurut firma riset Equilar, para eksekutif itu menerima pesangon sekitar $ 122 juta.
Mengutip sumnber, The Information melaporkan bahwa Elon Musk memberhentikan empat eksekutif top Twitter, termasuk Parag Agrawal dan Segal sebagai upaya untuk menghindari uang pesangon dan saham yang tidak diberikan.
Reuters