TEMPO.CO, Jakarta -Utusan Khusus Uni Eropa untuk bidang HAM Eamon Gilmore menyatakan pihaknya akan terus ikut serta dalam upaya menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Gilmore meyakinkan Uni Eropa akan membahas masalah Myanmar ini dengan ASEAN, termasuk bersama Indonesia, yang akan memegang keketuaan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara itu tahun depan.
Baca juga: Retno Marsudi: Pertemuan Para Menlu ASEAN Fokus Bahas Myanmar
"Uni Eropa menganggap situasi di Myanmar sebagai salah satu krisis paling urgen di dunia," kata Gilmore saat wawancara di Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022.
Myanmar dikepung pertempuran sejak junta militer pada awal tahun lalu menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih nobel Aung San Suu Kyi. Gerakan perlawanan, termasuk yang menggunakan senjata, muncul di berbagai wilayah di Myanmar. Namun junta militer melawannya dengan kekuatan mematikan.
Junta militer Myanmar sebelumnya diberikan opsi oleh para pemimpin di ASEAN untuk menyelesaikan krisis paska-kudeta di negaranya melalui 5 Point of Consensus (5PC).
Kesepakatan 5PC dibuat pada April 2021, dengan lima poin yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman delegasi ASEAN ke Myanmar.
Sejumlah pihak menilai 5PC itu tidak berjalan dengan baik. Sekitar 457 kelompok organisasi masyarakat sipil Myanmar menyerukan dalam sebuah surat terbuka bagi para pemimpin ASEAN untuk membatalkan "konsensus" lima poin mereka.
Sebagai gantinya ASEAN disarankan bekerja dengan para pemimpin sipil dan pemerintah bayangan yang tergabung dalam National Unity Government (NUG), yang mayoritas adalah loyalis Suu Kyi.
Kamboja mengkonfirmasi Menteri Luar Negeri anggota ASEAN akan mengadakan dialog di Jakarta pada Kamis, 27 Oktober 2022. Isu Myanmar akan menjadi pembahasan utama di tengah desakan merombak 5PC yang mandek dan kecaman terhadap junta meningkat akibat pembantaian warga sipil.
Uni Eropa menyambut baik pertemuan ASEAN tersebut. Namun saat ditanya mengenai mandeknya 5PC untuk krisis Myanmar, Gilmore enggan memberikan saran atau kebijakan apapun yang perlu diambil oleh ASEAN.
Eamon Gilmore mengatakan Uni Eropa ingin melihat ada kemajuan dari penyelesaian masalah yang sudah berjalan hampir dua tahun ini. Melalui perwakilan khusus untuk ASEAN, Uni Eropa akan memberikan perhatian mengenai masalah Myanmar ini.
"Jadi kami siap mendukung apa yang ASEAN akan lakukan, dan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mewujudkan pemulihan demokrasi di Myanmar, kami ingin melihat pembebasan tahanan politik dan penanganan masalah di Myanmar," kata Gilmore.
Gilmore sendiri berkunjung ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam Dialog Kebijakan Hak Asasi Manusia ASEAN-EU ke-4 pada 24-26 Oktober di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Selain itu, dia diskusi bilateral dengan beberapa kementerian di Indonesia.
Mengenai masalah HAM ini, Gilmore mencatat pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan NUG dan kolega lainnya. Dia mengutarakan pihaknya mau terus secara aktif terlibat dalam menyelesaikan kasus ini.
Eskalasi kekerasan di Myanmar terjadi dalam beberapa hari ini. Serangan jet pada Minggu malam, 23 Oktober 2022, di negara bagian utara Kachin menewaskan warga sipil, penyanyi lokal, dan perwira Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
KIA telah berjuang mati-matian selama enam dekade untuk otonomi yang lebih besar bagi orang-orang Kachin. Pihaknya telah menyuarakan dukungan untuk oposisi terhadap kekuasaan militer.
Reuters merujuk laporan BBC Burma menjelaskan kejadian pada Minggu malam itu berlangsung di wilayah A Nang Pa di kotapraja Hpakant dan menewaskan sedikitnya 50 orang. Sementara situs berita Irrawaddy menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 100 orang.
Serangan udara terbaru di konser musik kemarin memicu reaksi dari PBB hingga negara-negara Barat. Militer Myanmar menyatakan, tentara bertindak sebagai respon penyergapan dan serangan yang dilakukan KIA dan kelompok bersenjata terhadap pasukan militer Myanmar.
Baca juga: Junta Myanmar Serang Konser Musik dengan Pesawat, Ini Reaksi ASEAN
DANIEL AHMAD