TEMPO.CO, Jakarta - Memburuknya hubungan rapper asal Amerika Serikat Kanye West dengan mitra perusahaan membuatnya kehilangan status sebagai miliarder yang dirilis oleh Forbes. Dalam beberapa minggu terakhir, Kanye West membuat sejumlah perusahaan atara lain rumah mode mewah Balenciaga, Gap dan yang terbaru Adidas mengakhiri hubungan bisnis dengannya.
Baca: Dukung Kanye West, Kelompok Antisemit Pasang Spanduk di Jalanan Los Angeles
Baca Juga:
Penyebab berakhirnya kontrak kerja karena komentar anti-semit dan mengenakan kemeja dengan slogan yang dikaitkan dengan Ku Klux Klan. Pada Selasa, Forbes, salah satu pelacak kekayaan terkemuka di antara para elit keuangan dunia, menyatakan telah mengeluarkan Kanye West dari daftar miliarder.
Diperkirakan kesepakatan dengan Adidas menyumbang US$ 1,5 miliar dari kekayaan bersihnya. Namun Forbes sekarang memperkirakan harta Kanye West merosot jadi hanya US$ 400 juta.
Forbes mengatakan bahwa sisa US$ 400 juta dari kekayaan bersihnya berasal dari real estat, uang tunai, katalog musik. Sebesar 5 persen adalah saham Kanye West di Skims, perusahaan shapewear bersama mantan istrinya Kim Kardashian.
Kanye West membantah bahwa hartanya berkurang setelah diputusnya hubungan kerja dengan Adidas dan lain-lain. Ia sebelumnya mengatakan bahwa Forbes meremehkan kekayaan bersihnya.
Pada 2020, Forbes melaporkan ketika pertama kali ia masuk dalam jajaran miliarder, Kanye West mengirim pesan kepada majalah itu dengan mengatakan, “Ini bukan satu miliar. Ini US$ 3,3 miliar karena tidak ada seorang pun di Forbes yang tahu cara menghitungnya.”
Untuk penilaian tahun ini, Kanye West mengirim dokumen ke Forbes yang mengklaim kemitraan Adidas saja bernilai US$ 4,3 miliar. Dia mengklaim kekayaan bersihnya dari sumber lain sekitar US$ 7 miliar.
Sejak awal Oktober, Kanye West yang kerap disapa Ye muncul dalam berbagai wawancara di publik dengan melontarkan komentar anti-Semit dan teori konspirasi. Komentarnya dinilai menebarkan kebencian, komentar soal kaum Yahudi, mengkritik Black Lives Matter yang membuat sejumlah perusahaan memutus kontrak dan diblokir di media sosial.
Terbaru adalah pekan lalu, Kanye West membuat keluarga mendiang George Floyd marah dan mempertimbangkan untuk menggugat penyanyi hip hop tersebut. Floyd adalah laki-laki kulit hitam asal Amerika Serikat yang tewas pada 2020 lalu saat ditahan oleh anggota polisi kulit putih. Kematian Floyd telah memancing unjuk rasa sosial bukan hanya di Amerika Serikat, namun juga di sejumlah negara.
Kemarahan keluarga Floyd dipicu oleh ucapan West saat mendatangi podcast ‘Drink Champs’ pada Minggu, 16 Oktober 2022. Dalam kesempatan itu, West mengklaim kalau Floyd tewas karena keracunan fentanyl, bukan karena ditekuk oleh anggota polisi bernama Derek Chauvin.
Baca juga: Kanye West Bikin Keluarga George Floyd Marah
CNN | FORBES