Wartawan dari acara tersebut berbicara kepada ibu wanita itu, yang dilaporkan terkejut dengan hilangnya putri dan cucunya secara tiba-tiba. Kendati demikian, ia lega bahwa putrinya masih hidup.
Sang ibu mengatakan bahwa dia sadar bahwa putrinya telah dirawat di rumah sakit jiwa dan bahwa dia sudah tidak memiliki anak ketika dia menghubunginya.
Acara itu mengatakan wanita itu berbohong kepada orang-orang tentang anak-anak ketika ditanya, mengatakan bahwa mereka berada di panti asuhan atau dengan orang tuanya.
Wanita itu juga berbicara dengan teman-teman universitasnya dan orang-orang yang mengenalnya setelah dia kembali ke Seoul. Mereka mengatakan tidak tahu dia telah menikah atau bahwa dia adalah seorang ibu.
“Teman sekelas universitas mengingatnya sebagai teman yang aktif dan biasa-biasa saja. Mereka menemukan dia sangat kebarat-baratan, sangat banyak bicara dan tampaknya menjalani kehidupan yang sangat aktif,” katanya.
Program, yang berbicara dengan tetangga wanita itu, mengklaim bahwa suaminya – yang meninggal karena kanker sekitar 2017 – yang terutama merawat dan bermain dengan anak-anak. Ia mengklaim wanita itu bahkan tidak mengizinkan teman dekatnya untuk datang ke pemakaman suaminya.
Dua mayat anak ditemukan dalam koper yang dibeli dalam lelang online di Selandia BaruWanita itu dituduh melakukan dua pembunuhan. Mayat kedua anak itu diyakini telah disimpan dalam koper di loker penyimpanan selama sekitar empat tahun sebelum ditemukan pada Agustus oleh sebuah keluarga yang memenangkan lelang unit penyimpanan.
Wanita asal Korea Selatan itu dihubungi oleh perusahaan penyimpanan Oktober lalu setelah ia tidak menyetorkan yang untuk membayar unit tersebut, klaim program tersebut. Polisi Selandia Baru mengatakan mereka tidak bisa berkomentar karena masalah itu sekarang sudah dibawa ke pengadilan.
Baca juga: Ikuti Lelang, Pasangan Selandia Baru Temukan Jasad Dua Anak dalam Koper
NZ HERALD | SBS