TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri di Selandia Baru memperoleh kejutan mengerikan setelah mengikuti lelang barang rongsokan secara online.
Seperti dilansir Daily Mail Kamis 18 Agustus 2022, kepolisian Selandia Baru melaporkan bahwa pasangan tersebut menemukan jasad dua anak dalam koper yang mereka beli dalam lelang online pada pekan lalu.
Inspektur Detektif Polisi Selandia Baru Tofilau Faamanuia Vaaelua mengatakan jasad anak-anak berusia 5-10 tahun, mungkin telah berada di dalam koper selama antara tiga hingga empat tahun terakhir.
"Kami masih mencari fakta dan masih memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Inspektur Vaaelua kepada wartawan Kamis petang. “Saya benar-benar berduka untuk keluarga para korban ini, ada kerabat di luar sana yang tidak menyadari bahwa orang yang mereka cintai telah meninggal, terutama dua anak kecil.”
Insiden ini terjadi ketika sebuah keluarga dari Manurewa, di Auckland, Selandia Baru, menawar dalam lelang online pada 11 Agustus dan memenangkan isi satu unit gudang yang sewanya belum dibayar. Program ini biasa dilakukan di sejumlah negara, bahkan menjadi acara televisi yang populer di Amerika Serikat, Storage Wars.
Pembeli tidak diperbolehkan memeriksa isi gudang saat lelang. Ketika memenangkan pelelangan, mereka kemudian diizinkan untuk melihat unit itu dengan seksama. Saat mereka membawa pulang koper-koper ke rumah, pasangan ini menemukan hal mengerikan.
Inspektur Vaaelua mengatakan CCTV gudang akan dianalisa. Kendati demikian, polisi mengakui bahwa mereka menghadapi tantangan, mengingat lamanya waktu mayat-mayat itu disimpan. Dia membenarkan ada kerabat para korban yang tinggal di Selandia Baru, tetapi anak-anak itu belum diidentifikasi secara resmi.
Barang-barang rumah tangga dan pribadi juga ditemukan bersama koper-koper tersebut. Investigasi pembunuhan sedang berlangsung dan polisi Selandia Baru dilaporkan bekerja sama dengan lembaga kepolisian internasional (Interpol).
"Saya merasa kasihan pada keluarga karena mereka tidak ada hubungannya dengan itu," kata seorang tetangga, Shelton Honana, kepada Newshub. 'Siapa pun yang melakukannya, ini mengerikan, sangat menakutkan”.
Konseling sedang diberikan kepada keluarga di Selandia Baru itu, sementara polisi memeriksa trailer berisi barang-barang lain dari gudang hasil lelang.
Baca juga: Dokter Malaysia Dideportasi Selandia Baru, Lakukan Pelecehan pada 4 Pasien
SUMBER: DAILY MAIL | NEWSHUB