TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa akan memberi bantuan kepada Ukraina sebesar 1,5 miliar Euro atau setara Rp 24 miliar per bulan tahun depan. Dana ini untuk membantu Ukraina menjalankan pemerintahannya dalam melawan pasukan Rusia.
Baca: Tentara Kroasia Mengatakan Dia Dipukuli dalam Tahanan Rusia
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara setelah 27 pemimpin nasional Uni Eropa membahas dukungan terhadap Ukraina pada hari kedua pertemuan puncak di Brussels pada Jumat, 21 Oktober 2022. Dia mengatakan bahwa Uni Eropa sejauh ini telah memberi Ukraina 19 miliar Euro pada 2022.
"Sangat penting bagi Ukraina untuk memiliki aliran pendapatan yang dapat diprediksi dan stabil," katanya. Ia menambahkan bahwa Ukraina membutuhkan dana rutin setiap bulan sebesar sebesar 3-4 miliar Euro untuk kebutuhan dasar.
Mengenakan pin kerah di Ukraina kuning dan biru, von der Leyen mengatakan pada konferensi pers bahwa Uni Eropa akan membiayai 1,5 miliar Euro per bulan dari jumlah yang dibutuhkan itu, Sisanyna diharapkn akan berasal dari Amerika Serikat dan lembaga internasional.
"Total dana tahun depan akan mencapai 18 miliar Euro (setara Rp 275 triliun), jumlah yang dapat diandalkan Ukraina, dengan aliran pendapatan yang stabil dan dapat diprediksi," ujarnya.
Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada para pemimpin Uni Eropa melalui tautan video. Dia mengatakan rudal Rusia dan pesawat tak berawak Iran telah merusak sepertiga infrastruktur energi Ukraina saat musim dingin mendekat.
"Rusia juga memprovokasi gelombang baru migrasi warga Ukraina ke negara-negara Uni Eropa," kata Zelenskiy.
"Teror Rusia terhadap fasilitas energi kami bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin masalah listrik dan panas di Ukraina pada musim gugur dan musim dingin ini sehingga sebanyak mungkin warga Ukraina pindah ke negara Anda."
Von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga sedang mencari cara untuk membantu Ukraina membangun kembali pasokan air, listrik, dan listrik. Zelensky meminta bantuan Uni Eropa untuk sistem pertahanan udara dan rudal, serta sanksi baru terhadap Rusia serta Iran yang lebih kuat. Iran dituding memasok drone untuk digunakan dalam perang Rusia Ukraina.
Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terbatas pada Iran atas hal itu. Namun tetapi negara-negara anggota Uni Eropa tak semuanya sepakat akan pemberian sanksi terhadap Rusia.
Polandia dan tiga negara Baltik mengusulkan pelarangan impor berlian dari Rusia dan menghapus perdagangan baja lebih cepat. Namun Belgia dan Italia termasuk di antara negara yang menentang langkah-langkah ini. Hungaria menentang sanksi Rusia secara umum, sementara Jerman dan Prancis mengatakan tindakan saat ini sudah jauh.
Zelensky mendesak Barat untuk memperingatkan Rusia agar tidak meledakkan bendungan besar yang dapat membanjiri sebagian besar wilayah selatan Ukraina. Dia juga meminta lebih banyak bantuan pada konferensi internasional di Berlin Selasa depan yang didedikasikan untuk rekonstruksi Ukraina.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel, mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membangun kembali Ukraina. Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan bahwa jumlah aset yang dibekukan sekitar 300 miliar Euro. Namun Jerma dan negara lainnya telah memperingatkan bahwa penyitaan aset itu kemungkinan ilegal.
Baca juga: Menhan AS dan Rusia Bicara, Pertama Sejak Mei
REUTERS