TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Norwegia pada Selasa, 18 Oktober 2022, memerintahkan penahanan pada Andrey Yakunin, 47 tahun, selama dua pekan ke depan atas tuduhan telah secara ilegal menerbangkan sebuah drone dari kapal pesiar mewahnya. Yakunin adalah putra sulung Vladimir Yakunin, mantan Kepala Russian Railways, yakni sebuah perusahaan BUMN Rusia.
Yakunin saat ini menjabat sebagai Kepala sebuah perusahaan investasi VIYM. Peristiwa pelepasan drone secara illegal ini terjadi di kepulauan Svalbard atau yang juga dikenal dengan sebutan Spitsbergen. Kepolisian Norwegia lalu meminta pengadilan menahan Yakunin karena dikhawatirkan dia mungkin menghindari penyelidikan dan melarikan diri.
Dalam persidangan, Yakunin berkeras mengaku sebagai warga negara Inggris dan punya izin tinggal permanen di Italia.
“Pelaku punya dua kewarganegaraan, yakni Inggris dan Rusia. Dia didakwa telah melanggar undang-undang Sanction Act §4 karena menerbangkan sebuah drone di teritorial Norwegia, tepatnya di Svalbard,” kata Jaksa penuntut Anja Mikkelsen Indbjor.
Kapal pesiar mewah Yakunin berlayar di sekitar Kepulauan Svalbard dan sekitar bibir pantai Norwegia dalam beberapa bulan ini mulai musim panas lalu. Meskipun Yakunin berkeras sebagai warga negara Inggris, namun Kepolisian Norwegia menemukan paspor Rusia miiknya di kapal tersebut.
“Kepolisian telah menahan seorang laki-laki pada 17 Oktober 2022 di Hammerfest dan telah menyita drone serta sejumlah peralatan elektronik lain miliknya, yang sekarang sedang di analisa. Isi drone tersebut penting bagi pengungkapan kasus ini,” kata Mikkelsen Indbjor.
Baca juga: Berita Top 3 Dunia: Liz Truss Diminta Mundur, PBB Bahas Drone Iran ke Rusia
Yakunin berkeras apa yang terjadi adalah insiden yang tidak disengaja dan dia benar-benar tidak mengetahui kalau aktivitas semacam itu ternyata ada aturannya.
“Dia mengakui telah menerbangkan sebuah drone, namun tak tahu sama sekali kalau itu ilegal. Dia adalah seorang warga negara Inggris,” kata pengacara Yakunin, Jens Bernhard Herstad.
Yakunin adalah warga negara Rusia yang ke-7 yang berakhir dengan masalah hukum gara-gara menerbangkan drone di Norwegia. Sebelumnya media mewartakan ada putra sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin yang terkonfirmasi menerbangkan drone secara ilegal.
Sumber: RT.com
Baca juga: Menteri Luar Negeri Penny Wong Benarkan Australia Tarik Pengakuan Yerusalem Barat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini