Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Media Malaysia: Mossad di Balik Penculikan Warga Palestina di Kuala Lumpur

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Warga Palestina berdemo pada Jumat terakhir Ramadhan menjelang salat di depan Dome of the Rock, di Kota Tua Yerusalem, 29 April 2022. REUTERS/Ammar Awad
Warga Palestina berdemo pada Jumat terakhir Ramadhan menjelang salat di depan Dome of the Rock, di Kota Tua Yerusalem, 29 April 2022. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMedia Malaysia, New Straits Times, meyakini badan intelijen Israel, Mossad, berada di balik penculikan seorang pria Palestina. Pria itu diculik di sebuah jalan di Kuala Lumpur dan diinterogasi sebelum dibebaskan oleh polisi.

Baca: Australia Membatalkan Pengakuan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Media itu melaporkan pada Selasa, 18 Oktober 2022, bahwa pemrogram komputer Palestina yang tak diungkap identitasnya itu dibuntel dan dimasukkan ke dalam satu dari dua mobil yang menunggu oleh empat pria yang terlibat dalam operasi penculikan pada 28 September malam lalu itu.

Pria yang diculik itu dipukuli ketika dibawa ke sebuah rumah di pinggiran ibu kota Malaysia itu. Dengan mata tertutup, ia diikat ke kursi dan diinterogasi melalui panggilan video mengenai hal-hal yang berkaitan dengan organisasi politik Palestina, Hamas, dan sayap bersenjatanya, Brigade Qassam.

“Panggilan video dilakukan di depan korban. Di telepon ada dua pria, yang diyakini orang Israel, yang kalimat pembukanya adalah, 'Anda tahu mengapa Anda ada di sini,’” demikian dilaporkan media itu.

Selama 24 jam berikutnya, korban diinterogasi dan dipukuli oleh operator Malaysia ketika jawabannya tidak memuaskan Israel.

“Israel ingin tahu tentang pengalamannya dalam pengembangan aplikasi komputer, kekuatan Hamas dalam mengembangkan perangkat lunak, anggota Brigade Al-Qassam yang dia kenal dan kekuatan mereka,” kata seorang sumber yang mengetahui kasus itu kepada New Straits Times seperti dikutip Al Jazeera.

Sumber itu juga mengatakan tim penculik—yang diidentifikasi sebagai warga Malaysia—telah melanggar operasi tersebut karena mereka membiarkan orang Palestina kedua lolos. Operator Malaysia juga gagal menutupi wajah mereka dan tidak memasang pelat nomor palsu di kendaraan mereka.

Pria Palestina kedua, yang digambarkan sebagai target yang lebih berharga, mampu meningkatkan alarm dengan polisi yang melacak pelat nomor mobil ke sebuah rumah di mana para penculik ditangkap. Pria itu kemudian dibebaskan. Kedua warga Palestina tersebut telah meninggalkan Malaysia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber lain yang disebut berpengetahuan luas mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa penyelidikan telah menemukan “sel Mossad” di negara itu yang terlibat dalam memata-matai lokasi-lokasi penting, termasuk bandara, dan berusaha menembus perusahaan-perusahaan elektronik pemerintah.

Mossad, kata sumber itu, telah mempekerjakan operator Malaysia yang mereka latih di Eropa untuk melakukan operasi tersebut. Mossad telah merekrut sel yang terdiri dari sedikitnya 11 orang Malaysia yang berfokus melacak aktivis Palestina.

Sebelumnya, Mossad dikaitkan dengan pembunuhan akademisi Palestina dan anggota Hamas, Fadi al-Batsh, 35 tahun, yang ditembak mati dalam perjalanannya ke salat subuh di Setapak, Kuala Lumpur, pada 2018. Kerabat Al-Batsh menuduh Mossad berada di balik pembunuhan itu.

Wakil Perdana Menteri Malaysia saat itu, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan para tersangka diyakini orang Eropa yang memiliki hubungan dengan badan intelijen asing.

Pelaku menembakkan setidaknya 10 peluru, empat di antaranya membuatnya tewas. Hamas juga menuduh Mossad membunuh al-Batsh, tetapi Israel menolak tuduhan itu.

Mengenai dugaan peran Mossad dalam penculikan di Malaysia, Jerusalem Post melaporkan pada hari Selasa bahwa selama konflik Israel-Hamas pada 2021, yang menewaskan lebih dari 230 orang di Gaza dan 12 di Israel, Mossad mengatakan itu adalah kebijakan mereka untuk menyasar aktivis Hamas di mana saja.

Baca: Seorang Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Tepi Barat

NEW STRAITS TIMES | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 jam lalu

Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. Israel menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press yang berbasis di AS dan media berita lainnya pada hari Sabtu, dengan mengatakan bangunan itu juga digunakan oleh kelompok militan Islam Hamas. REUTERS/Ashraf Abu Amrah
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

10 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

12 jam lalu

Menlu RI, Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri Negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

13 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

16 jam lalu

Anak buah kapal (ABK) kapal asing diamankan Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden