TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Eropa akan menghadapi kesulitan di musim dingin kali ini, di tengah minimnya pengiriman gas alam Rusia. Pernyataan itu diungkapkan Erdogan di forum pemuda TUGVA, pada Minggu, 9 Oktober 2022. "Seluruh Eropa bertanya-tanya, bagaimana musim dingin ini akan berlangsung?" katanya.
Baca: Presiden Erdogan Ajukan Jadi Juru Damai Perang Ukraina
Sementara itu, menurut Erdogan, Turki tidak akan memiliki masalah dengan sumber daya energi dalam beberapa bulan mendatang. "Alhamdulillah, semua persiapan sudah dilakukan. Kami sudah menyiapkan segalanya untuk bangsa, baik gas bumi maupun batu bara," ujarnya.
Dia juga mencatat bahwa masalah utama adalah bagaimana mengirimkan gas alam kepada warga Turki dengan harga yang lebih terjangkau. Ia menambahkan bahwa Ankara melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan ini.
Erdogan kemudian menjelaskan bahwa Ankara bertindak sebagai mediator utama antara Ukraina dan Rusia, sejak perang meletus di akhir Februari. Beberapa bulan lalu, Ankara dan PBB menengahi kesepakatan antara Moskow dan Kiev yang membuka blokir ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam. Erdogan juga berulang kali mendesak kedua pihak untuk mencapai kesepakatan damai.
Komentarnya datang saat Eropa limbung akibat krisis energi yang dipicu oleh meroketnya harga gas. Sanksi yang dijatuhkan Barat pada Rusia atas konflik tersebut menyebabkan kenaikan harga gas.
Sementara otoritas Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi dalam upaya meringankan situasi. Banyak pejabat dan tokoh masyarakat telah memperingatkan situasi putus asa yang mungkin terjadi di Eropa.
Awal bulan ini, pendiri Microsoft Bill Gates mengklaim bahwa dalam beberapa bulan Eropa mungkin menghadapi situasi yang sangat menakutkan. Banyak warganya yak tak bisa menyalakan pemanas menjelang musim dingin.
Pada akhir September, Komisaris Energi Uni Eropa Kadri Simson juga meramalkan bahwa musim dingin ini tidak akan mudah. Dia menambahkan bahwa yang berikutnya akan lebih sulit lagi.
Baca: Turki Marah dengan Ucapan Politikus Jerman Menghina Erdogan
TASNIM NEWS