TEMPO.CO, Jakarta - Turki memperlihatkan kemarahannya atas ucapan Wakil Presiden German Bundestag Wolfgang Kubicki terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Duta Besar Jerman untuk Turki pada Selasa, 27 September 2022, dipanggil untuk menerima nota protes atas ucapan Kubicki.
Kementerian Luar Negeri Turki tidak mempublikasi pernyataan Kubicki yang mana yang mambuat Turki berang. Namun sejumlah media menyebut Kubicki menyebut Presiden Erdogan dengan sebutan tikus got. Erdogan juga disalahkan karena dianggap telah menyebabkan krisis migran di Eropa.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS / CARLO ALLEGRI]
Kantor berita Anadolu mewartakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic mengutuk pernyataan Kubicki karena dianggap menghina, yang disampaikan Kubicki saat berkampanye di Lower Saxony.
Menurut Bilgic, ucapan Kubicki tidak bisa diterima dan politikus itu tidak pantas dengan posisinya di parlemen.
“Dia sama sekali tidak memiliki moralitas dan tanggung jawab,” kata Bilgic, merujuk pada ucapan Kubicki.
Saat dikonfirmasi Reuters, Kubicki mengakui dia menyebut Presiden Erdogan dengan sebutan tikus got saat berpidato di sebuah kampanye. Kubicki adalah politikus yang berasal dari Partai Kebebasan Demokrat, yakni salah satu partai yang berkuasa di Jerman.
Kubicki mengatakan dia mencoba menarik perhatian warga, dengan menyoroti naiknya jumlah pengungsi ilegal yang pindah ke Jerman dari Turki, di mana hal ini diyakini Kubicki bisa memicu krisis migran.
“Gelombang pengungsi yang melewati Balkan dari Turki naik lagi, di mana ini adalah sebuah tantangan bagi Kementerian Luar Negeti Jerman dan krbijakan dalam negeri,” kata Kubicki.
Data dari Guardian, Ankara membiarkan ribuan pengungsi Suriah berkumpul di perbatasan Turki – Yunani, yang secara kolektif mencoba menyeberangi Uni Eropa.
Pengungsi yang berkelompok ini dijuluki ‘Caravan of Light’, berkaca pada pengungsi yang berkerumun 85 ribu sampai 100 ribu orang.
Sumber : RT.com
Baca juga: Minyak Rusia Diprediksi Beralih ke Asia dan Timur Tengah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini